Minggu, 5 Oktober 2025

Pembatasan BBM Subsidi

Rezim SBY-Boediono Tak Berkehendak Sejahterakan Rakyat

Komite Aksi Tolak Harga BBM dan TDL yang terdiri dari kalangan buruh dan masyarakat menganggap rezim

Editor: Anwar Sadat Guna
zoom-inlihat foto Rezim SBY-Boediono Tak Berkehendak Sejahterakan Rakyat
TRIBUN JABAR/GANI KURNIAWAN
Sejumlah sepeda motor antre mengisi bahan bakar minyak (BBM) jenis premium di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di Jalan Setiabudi, Kota Bandung, Selasa (6/3/2012). Pemerintah akan menaikkan harga BBM subsidi sebesar Rp 1.500 dalam waktu dekat.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Nicolas Timothy

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komite Aksi Tolak Harga BBM dan TDL yang terdiri dari kalangan buruh dan masyarakat menganggap rezim boneka SBY-Boediono sama sekali tidak memiliki kehendak untuk meningkatkan taraf hidup rakyatnya.

"Kecenderungan yang ditunjukkan pemerintah dalam berbagai kebijakannya, berbanding terbalik dengan kenyataan akan kemiskinan rakyat Indonesia saat ini," ujar Ketua Umum (Ketum) KASBI, Nining dalam aksi tolak kenaikan BBM dan TDL di depan Istana Negara, Jakarta Pusat, Kamis (8/3/2012).

Nining menjelaskan, jika pemerintah masih melakukan impor karena tidak terpenuhinya kebutuhan dalam negeri, maka pemenuhan akan kebutuhan dalam negeri harus menjadi prioritas utama pemerintah dibandingkan terus memaksakan diri untuk melakukan ekspor yang tidak terbukti mampu menutupi kekurangan di dalam negeri.

Selanjutnya, kebijakan yang diambil oleh pemerintah tersebut akan menjadi pemicu naiknya harga kebutuhan pokok yang akan menjadi beban bagi rakyat.

"Karenanya, dalam peringatan hari perempuan internasional dan dalam menghadapi ancaman kenaikan harga BBM dan TDL saat ini, kami nyatakan sikap untuk hentikan penindasan dan diskriminasi terhadap perempuan dan tolak kenaikan harga BBM dan TDL," tegas Nining.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved