Jaksa Penerima Suap Dibacok
Jaksa Dibacok Cermin Turunnya Wibawa Penegak Hukum
Pembacokan yang dilakukan terhadap jaksa Sistoyo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Bandung, Jawa Barat merupakan cermin tidak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pembacokan yang dilakukan terhadap jaksa Sistoyo di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor), Bandung, Jawa Barat merupakan cermin tidak berwibawanya aparat penegak hukum di mata pelaku kejahatan, sehingga dengan mudahnya bisa diserang.
"Ini juga mencerminkan semakin tidak berwibawanya aparat penegak hukum di mata pelaku kejahatan," ujar Wakil Ketua Komisi III DPR Nasir Djamil ketika dihubungi wartawan, Rabu (29/2/2012).
Karena itulah, kata Nasir si pelaku penyerangan harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di mata hukum.
Tidak hanya itu, Nasir juga meminta pelaku dihukum seberat-beratnya apapun motifnya. Sebab, lanjut Nasir pelaku sudah terlampau kelewatan karena menyerang seenaknya aparat penegak hukum.
"Apapun motifnya, pelaku harus dihukum berat karena telah menyerang aparat penegak hukum. Siapapun dia, harus menghormati proses hukum yang sedang berjalan dan tidak boleh hakim sendiri,"jelasnya.
Politisi PKS ini juga menyayangkan aparat keamanan di ruang pengadilan tidak bisa mencegah pelaku sehingga terjadi penyerangan tersebut.
Sebelumnya, Jaksa Sistoyo, terdakwa kasus penerima suap dari pengusaha, dibacok seseorang seusai menjalani sidang di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Bandung, Rabu (29/2/2012). Dia selamat meski harus bercucuran darah.
Kejadiannya berlangsung setelah Sistoyo, yang juga seorang jaksa di PN Cibinong mengikuti sidang dengan agenda eksepsi. Dia pun berjalan keluar ruang sidang. Melintasi pintu, tiba-tiba keningnya dihajar oleh seorang pria berusia sekitar 40 tahun menggunakan kertas yang digulung. "Pengkhianat!" jerit pria tersebut.
Darah segar mengucur deras dari keningnya. Anggota KPK langsung menodongkan pistolnya ke pria berkemeja abu-abu itu. Dia langsung menjatuhkan gulungan kertas dan terdengar suara seperti benda berat. Belakangan diketahui bahwa ternyata isinya senjata tajam.
Suasana berubah histeris, mulai keluarga hingga penasihat hukum berteriak-teriak mencaci pelaku. Pelaku langsung diamankan ke kantor polisi terdekat, sementara Sistoyo dilarikan ke rumah sakit.
Sistoyo sempat jadi tontonan orang di halaman PN karena berjalan sembari memegangi muka yang bersimbah darah.