Mobil Buatan Siswa SMK
Uji Emisi Mobil Esemka Hanya Butuh 30 Menit
Prawoto mengatakan uji emisi kendaraan bermotor hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, TANGERANG - Direktur Pusat Teknologi Industri dan Sistem Transportasi BPPT Prawoto mengatakan uji emisi kendaraan bermotor hanya membutuhkan waktu sekitar 30 menit. Tak terkecuali uji emisi yang diterapkan terhadap Esemka Rajawali buatan anak-anak SMK di Surakarta.
Menurut Prawoto, dalam pengujian emisi, mobil ditempatkan di atas chasis dinamometer dalam ruangan khusus. Chasis dinamometer ini berfungsi menggerakan roda mobil bagian belakang yang menjadi penggerak. Jika penggeraknya roda bagian depan, roda depan akan ditempelkan di atas chassis dynamometer.
Dalam proses uji selama 30 menit itu, mobil akan dipacu oleh seorang tester dengan kecepatan bervariasi yakni dari 0 sampai 120 kilometer perjam. Tester akan memacu kendaraan berdasar layar monitor yang ditempatkan di samping kanan luar mobil.
"Jadi emisi paling jelek terjadi ketika mobil dipacu saat tahap awal. Kalau sudah mesinnya panas dan konstan, emisi gas buangnya stabil," terang Prawoto di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi milik BPPT di Kompleks Puspitek Serpong, Tangerang, Banten, Senin (27/2/2012).
Saat ini, kata Prawoto, mobil yang akan diuji emisi harus didiamkan minimal enam jam di satu ruangan, di mana semua mesin dimatikan. Ini ditempuh agar kondisi mobil sesuai dengan temperatur ruangan. Mengingat mobil baru datang, pendinginan dibantu mesin pendingin.
Dalam uji emisi nanti, gas buang dari Rajawali akan diambil sempelnya. Di mana uji sempel itu menggunakan semacam pipa yang ditempelkan di knalpot pembuangan. Gas buang tadi lalu dialirkan lewat pipa yang sudah terpasang ke sebuah mesin yang berada di ruangan lain. Hasilnya lalu dianalisa dengan alat emision analyzer yang terkomputerasi.
"Memang untuk uji emisi ini, mobil dipacu layaknya ketika dibawa seperti siklus berkendara di jalan raya. Selain disupiri, mobil juga akan dibebani sesuai daya beban tampungnya. Kita sudah maskukkan angka beban kendaraan sesuai beratnya," terangnya lagi.