Minggu, 5 Oktober 2025

Sidang Nazaruddin

Soal Saham Garuda, KPK akan Periksa Yulianis

KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis.

Penulis: Edwin Firdaus
Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Soal Saham Garuda, KPK akan Periksa Yulianis
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Yulianis mantan Wakil Direktur Keuangan PT.Permai Group yang dimiliki M.Nazaruddin dan staf keuangan, Oktarina Furi, bersaksi pada persidangan di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, dengan terdakwa Manajer Marketing PT.Duta Graha Indah, M.El Idris, Rabu (10/8/2011). Yulianis diduga mengetahui aliran suap dalam pembangunan wisma atlet SEA Games 26 di Palembang. (tribunnews/herudin)

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali akan memeriksa Direktur Mandiri Sekuritas Harry Supoyo, hari ini, Kamis (16/2/2012) terkait kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pembelian saham PT. Garuda Indonesia pada wal 2010.

Selain itu, KPK juga menjadwalkan pemeriksaan terhadap Direktur Keuangan Permai Group, Yulianis. Keduanya diperiksa sebagai saksi pada kasus ini.

"Yulianis diperiksa sebagai saksi dugaan kasus tindak pidana pencucian uang pada pembelian saham PT Garuda," kata Kabag informasi dan Pemberitaan KPK Priharsa Nugraha di kantornya, Kamis (16/2/2012).

Sementara itu, terkait Yulianis dan Oktarina Furi, berbeda dengan saksi lainnya. Keduanya memiliki keistimewaan yang diberi KPK dan LPSK. Pasalnya dalam setiap pemeriksaan, keduanya tidak harus berpapasan dengan para wartawan lantaran dapat menggunakan pintu belakang kantor KPK.

Sementara itu, terkait kasus sendiri, dalam persidangan dengan terdakwa Nazaruddin, Yulianis pernah mengungkapkan PT Permai Grup, membeli saham perdana Garuda Indonesia senilai total Rp 300,8 miliar. Pembelian saham tersebut menggunakan keuntungan yang diperoleh Grup Permai proyek-proyek di pemerintah.

"Total pembelian saham Garuda itu Rp 300,8 miliar, itu semua dari keuntungan proyek," kata Yulianis.

Menurut Yulianis, pada 2010, Permai Grup memperoleh keuntungan sekitar Rp 200 miliar dari proyek senilai Rp 600 miliar. Uang itu dibelikan saham Garuda oleh lima anak perusahaan Permai Grup.

Rinciannya, kata Yulianis, PT Permai Raya Wisata membeli 30 juta lembar saham senilai Rp 22,7 miliar, PT Cakrawaja Abadi 50 juta lembar saham senilai Rp 37,5 miliar, PT Exartech Technology Utama sebanyak 150 juta lembar saham senilai Rp 124,1 miliar, PT Pacific Putra Metropolitan sebanyak 100 juta lembar saham senilai Rp 75 miliar, dan PT Darmakusuma sebanyak Rp 55 juta lembar saham senilai Rp 41 miliar rupiah.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved