Penangkapan Pejabat Kemennakertrans
Ali Mudhori Minta Bantuan Tamsil Jadi Bupati Lumajang
Iskandar Pasojo alias Acos mengaku sebelum penetapan APBN-P 2011, sempat dihubungi Ali Mudhori.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Abdul Qodir
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Iskandar Pasojo alias Acos mengaku sebelum penetapan APBN-P 2011, sempat dihubungi Ali Mudhori. Ali Mudhori merupakan staf Mennakertras Muhaimin Iskandar saat itu.
Melalui telepon, Ali MUdhori mengatakan memiliki pesan dari Muhaimin agar bisa bertemu dengan Wakil Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR dari PKS, Tamsil Limrung. Atas pengakuan Ali Mudhori, Acos mengatur pertemuan antara Muhaimin dan Ali dengan Tamsil.
Tak lama kemudian, pertemuan dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. Namun, hanya ada Acos, Ali Mudhori, dan Tamsil.
Acos membantah jika dalam pertemuan itu membahas soal proyek dan commitment fee-nya. Ia mengaku justru Ali Mudhori memanfaatkan pertemuan itu dengan meminta bantuan Tamsil agar membantunya dalam pemilihan Bupati Lumajang, Jawa Timur, pada 2013.
"Pembicaraannya adalah Ali minta bantuan untuk jadi Bupati di Kabupaten Lumajang," kata Acos dalam kesaksiannya di depan majelis hakim Pengadilan TIpikor.
Cerita soal pertemuan di bandara di sidang ini bermula saat Acos menceritakan proses dirinya mengusulkan hingga mengawal program KTM-nya.
Sebelumnya, ia menceritakan bahwa Dirjen P2KT Kemnakertrans, Joko Sidik Pramono, memintanya untuk dipertemukan dengan Tamsil. Permintaan sang Dirjen juga diatur oleh Acos dan dipertemukan di Hotel Plaza Crown Jakarta. Turut hadir dalam pertemuan di hotel itu adalah Sindu Malik, Ali Mudhori, Tamsil Linrung, dan Joko sendiri. Namun, Acos membantah ikut masuk ruangan dan membicarakan soal program dan realisasinya.
Setelah pertemuan itu, Acos melobi Tamsil, yang notabene-nya sahabatnya, agar menyetujui programnya. "Setelah pertemuan itu, baru Ali Mudhori menghubungi saya untuk dipertemukan dengan Muhaimin dan Tamsil, nah yang di bandara itu," imbuhnya.