Sabtu, 4 Oktober 2025

Ruang Mewah Banggar

Ketua Banggar: Soemirat Pemain Proyek Ruang Banggar

Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi, Soemirat, dituding sebagai pemain proyek renovasi

Editor: Prawira
zoom-inlihat foto Ketua Banggar: Soemirat Pemain Proyek Ruang Banggar
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Ketua Badan Anggaran (Banggar) DPR RI, Melchias Marcus Mekeng.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Biro Pemeliharaan Bangunan dan Instalasi, Soemirat, dituding sebagai pemain proyek renovasi ruangan Badan Anggaran DPR senilai Rp 20 milliar. Menurut Ketua Badan Anggaran DPR, Melchias Markus Mekeng, pernyataan Soemirat mengenai kursi seharga Rp 24 juta adalah permintaan Badan Anggaran merupakan upaya melempar kesalahan dan melepas tanggung jawab Setjen sebagai pelaksana proyek.

"Kalau saya curiga Sumirat itulah pemainnya. Sekarang setelah proyek Banggar diributkan, dia seenaknya main tuding. Padahal Setjen lah pelaksana proyek," ujar Mekeng ketika dihubungi wartawan, Rabu(18/1/2012).

Mekeng melihat belakangan pernyataan Soemirat kian hari kian ngawur. Pasalnya, segala ketentuan mengenai renovasi sepenuhnya Setjen DPR yang mengetahui.

"Lama-lama omongannya makin ngawur, menuding pimpinan Banggar yang minta kursi Rp 24 juta dari Jerman pula. Kalau kami minta kursi berlapis emas apa Setjen penuhi begitu saja? Mereka yang tahu standar ketentuan, mereka yang pegang anggaran, mereka yang beli, kok kita yang disalahkan?" kata Mekeng.

Menurut Mekeng, kursi yang diketahui berasal dari Jerman tersebut adalah murni permintaan Sekretariat Jenderal DPR. Meski begitu, Mekeng tidak menampik pihaknyalah yang meminta adanya renovasi ruang rapat tersebut tapi hanya sebatas penerangan agar ruang rapat tidak redup dan perbaikan ruangan penyimpanan data di Banggar yang sudah tidak memadai.

"Jadi jelas, kursi dari Jerman itu mereka yang ajukan bukan permintaan kita. Memangnya kita kurang kerjaan sampai ngurusin kursi harus seharga Rp 24 juta dan buatan Jerman?"tegas Mekeng.

Dia menegaskan, persoalan renovasi ruangan Badan Anggaran sebaiknya diperiksa Badan Kehormatan agar jelas siapa yang terlibat dalam pengambilan keputusan. Mengenai laporan Komisi III ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mekeng menyatakan, hal itu lebih baik agar jelas siapa pemainnya.

Sebelumnya, Soemirat menjelaskan, kursi seharga Rp 24 juta yang diimpor dari Jerman untuk renovasi ruang rapat Banggar DPR RI ternyata merupakan permintaan dari pimpinan Banggar.

"Waktu dipresentasikan, mereka (pimpinan Banggar DPR, red) yang minta kursi itu. Pelaksana proyek hanya mengikuti keinginan itu,” kata Soemirat.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved