Sabtu, 4 Oktober 2025

Ruang Mewah Banggar

Ingin Pecat Sekjen DPR,Marzuki Alie Hanya Sandiwara

Ucok Sky Khadafi melihat ancaman pemecatan yang dilakukan Ketua DPR, Marzuki Alie kepada Sekjen DPR hanya sandiwara belaka.

Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Ingin Pecat Sekjen DPR,Marzuki Alie Hanya Sandiwara
TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN
Kuasa Hukum Tim Advokasi, Ridwan Darmawan, Koordinator Advokasi Investigasi Fitra, Ucok Sky Khadafi, Sekjen Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS), David Sitorus, Sekjen Fitra, Yuna Farhan, dan Kuasa Hukum Tim Advokasi, Jansus Saiholo (kiri ke kanan), saat jumpa pers terkait rencana pembangunan gedung baru DPR, di Jakarta Pusat, Minggu (3/4/2011). Mereka berencana menggugat pembangunan gedung baru DPR ke Pengadilan Negeri Jakarta Selatan karena menghilangkan kedaulatan rakyat atas anggaran.

Laporan Wartawan Tribunnews.com Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koordinator Investigasi dan Advokasi FITRA, Ucok Sky Khadafi melihat ancaman pemecatan yang dilakukan Ketua DPR, Marzuki Alie kepada Sekjen DPR, Nining Indra Saleh adalah sandiwara belaka.Hal itu dilakukan Marzukilantaran dipicu pembangunan ruang Badan Anggaran DPR bernilai Rp 20 Milliar.

"Menurut saya, kekagetan Marzuki Alie, dan ancaman Marzuki Alie kepada sekjen untuk memecatnya hanya sebuah sandiwara di depan publik,yang tidak memperlihatkan tanggungjawab sebagai seorang pemimpin karena seperti Marzuki Alie ogah jadi bulan-bulanan kritikan publik.Kalau ini bukan sandiwara seorang Marzuki Alie, dan Marzuki Alie merasa dirugikan oleh kebijakan sekjen, akan lebih cepat, Marzuki Alie seorang diri atas nama lembaga  melaporkan renovasi ruang banggar ini ke KPK,"ujar Ucok dalam siaran pers yang diterima Tribunnews.com, Sabtu(14/1/2012).

Menurut Ucok,renovasi ruang banggar bisa dianggap sebagai program dan anggaran illegal karena sekjen tidak melaporkan kepada ketua BURT, dan ketua BURT tidak tahu menahu tentang program ini.Kalau memang, kata Ucok renovasi ruang banggar sudah dilaporkan sekjen kepada ketua BURT, berarti publik mempertanyakan kinerja Marzuki Alie yang tidak melakukan cek and ricek terhadap renovasi gedung baru banggar ini.

"Dan selama ini, publik akan menganggap ketua BURT hanya makan gaji buta karena sampai tidak paham dengan renovasi banggar tersebut,"jelasnya.

Secara normatif lanjut Ucok perencanaan renovasi ruang baru Badan Anggaran DPR diusulkan dari permintaan anggota Badan Anggaran kepada BURT dan BURT mengusulkan kepada Sekretaris Jenderal.

Biasanya hitungannya anggota BURT juga dilibatkan oleh sekjen. Tapi, kalau juga,hitung-hitungan berapa biaya rencana ruang Badan Anggaran kesekjenan tidak melibatkan anggota BURT.

Maka kata Ucok kewajiban sekjen untuk memberitahu berapa habis atau berapa alokasi anggaran untuk pembangunan ruang Badan Anggaran tersebut kepda ketua BURT.

Kemudian, lebih jauh Ucok mengatakan dari pernyataan ketua BURT, Marzuki Alie bahwa dia tidak tahu menahu tentang renovasi ruang Badan Anggaran ini, maka saya mempunyai catatan sebagai berikut, Fitra mengharapkan Marzuki Alie bukan memanggil lebih dulu BPK. Karena, hasil kerja BPK selalu "memutihkan" lembaga negara yang mereka audit.

"Paling-paling hasil audit BPK, hanya "memvonis" kesalahaan administrasi saja buat sekjen.Lebih baik Marzuki menyuruh memanggil KPK. Setelah KPK menemukan kejanggalan atas proyek ini, dan ada tersangkanya, baru BPK masuk untuk menghitung kerugian negaranya. Memang, saat ini, anggota komisi 3, sudah melaporkan ke KPk. Tapi cepat dan pantas yang melaporkan itu pak MA, krn dlm hal ini,merasa dirugikan oleh ke sekjen, dan sebagai tanggung jawab sebagai pemimpin DPR,"pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved