Ruang Mewah Banggar
Aneh, Marzuki Alie Tak Tahu Proyek Ruang Banggar
Pengamat Politik dan pemerhati militer, Hermawan Sulistyo mengatakan bohong apabila Ketua DPR, Marzuki Alie tidak tahu menahu soal proyek
Laporan Wartawan Tribunnews.com Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dan pemerhati militer, Hermawan Sulistyo mengatakan bohong apabila Ketua DPR, Marzuki Alie tidak tahu menahu soal proyek pembangunan ruangan Badan Anggaran senilai Rp 20 Milliar.
"Bohong kalau dia (Marzuki) tidak tahu. Kalau dia tidak tahu mendingan tidak jadi ketua DPR,"ujar Hermawan saat ditemui usai acara diskusi Polemik Sindo Radio di Warung Daun, Jakarta, Sabtu(14/1/2012).
Melihat sikap Marzuki Alie yang mengancam Sekjen DPR, Nining Indra Saleh menyusul adanya proyek prestisius ruangan Badan Anggaran DPR senilai Rp 20 Milliar, Hermawan menilai aneh. Pasalnya, ancam mengancam itu bukanlah hal yang pertama dilakukan.
"Ini kan bukan yang pertama, kok mengancam terus. Kalau mau copot,ya copot saja, bagaimana kalau itu betul seorang Sekjen dengan instrumen eksekutif yang seharusnya menopang legislatif di DPR, dia bukan instrumen utama, dia hanya faktor pendukung supaya DPRnya bekerja dengan baik, bisa mengganggu fungsi utamanya DPR enggak dia apain, apa kalau enggak namanya main mata, main telinga, main hidung dan main hati, itu selingkuh penuh,"jelasnya.
Menurut Hermawan, segala anggaran relokasi khususnya anggaran renovasi gedung DPR sepenuhnya diketahui oleh BURT dan Banggar DPR. Sebab jika anggaran itu tidak diketahui maka anggaran tidak akan keluar atau ditandatangani.
Namun dalam persetujuan itu, BURT dan Banggar tidak membahas secara spesifik item-item bahan yang akan digunakan.
"Jadi DIPA pemerintah itu pada level pengambilan keputusan makro nasional seperti di Banggar itu memang tidak ada rinciannya, berapa centimeter dan berapa macem. Nah peluang itu yang dimanfaatkan," jelasnya.
Hanya saja diakui Hermawan BURT dan Banggar tidak mengetahui komponen-komponen yang dipakai dalam penggunaan anggaran tersebut.
"Kalau pengakuan orang-orang BURT dan Banggar itu hanya renovasi mungkin dipikir renovasi banyak. Nah pertanyaannya siapa yang bermain, dan kalau menurut saya proses saja yang seperti itu," sergahnya.