Penangkapan Pejabat Kemennakertrans
Dharnawati Tuding Sindu Malik Pemainnya
Terdakwa kasus suap program pembangunan infrastruktur daerah transmigrasi Dharnawati menyebut Sindu Malik memiliki peran besar
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Terdakwa kasus suap program pembangunan infrastruktur daerah transmigrasi Dharnawati menyebut Sindu Malik memiliki peran besar dalam kasus suap yang menderanya. Sindu, katanya, adalah "pemain" sebenarnya dalam proyek senilai ratusan miliar rupiah tersebut.
"Wah saya kira itu berperan besar. Dia itu pemain itu. Karena banyak mengajarkan saya mengenai mekanisme komitmen fee," katanya usai persidangan di Pengadilan tipikor, Senin (5/12/2011).
Dharna mengaku hanya menuruti Sindu. "Saya ngikutin Sindu Malik. Mereka katanya mekanismenya seperti ini. Tapi saya pikir ini kan impossible. Masak saya di float-kan rp 305 miliar, itu harus disetor Rp 30 miliar (10 persen) padahal sementara ini kan masih usulan," ucapnya.
Selain Sindu, Banggar, kata Dharna, juga memiliki peran dalam "drama mafia proyek PPID" ini.
"Banggar urusannya pak Nyoman. Pertama mereka memang minta ke saya. Karena memang ini usulan pertama. Usulannya bukan saya. Karena saya masuk ke ruangan (Nyoman) itu sudah ada semua usualan. Jadi saya hanya disuruh di floating. Ditanya,'bu Nana mau yang mana?". Jadi saya kebetulan saya di Papua, maka saya tunjuklah,'ini, ini, ini". Floating pertama saya dikasih 9 kabupaten," bebernya.
Dharna mengaku tak percaya dengan apa yang dikatakan mereka. Itulah yang kemudian menyebabkannya tak kunjung merealisasikan penggelontoran komitmen fee yang dimintakan mereka.
"Cuma karena mereka terlalu terdesak, kemudian mereka sudah habis akal untuk meminta komitmennya, akhirnya mereka bilang untuk kebutuhannya pak menteri. Katanya dia ya. Kata Pak Nyoman, mereka," tuturnya.
"Justru saya tidak percaya. Saya minta tolong teman untuk cek benar tidak ada permintaannya beliau," imbuhnya.