Pernikahan Ibas dan Aliya
Penghulu Ibas-Aliya Dikarantina di Palace Hotel
Tak mau ada kekurangan, tiga penghulu termasuk Muhtar, Dede dan Aji diinapkan di hotel berbintang tiga, Palace Hotel

TRIBUNNEWS.COM, CIANJUR - Muhtar mengaku berdebar-debar menjadi penghulu akad nikah Edhie Baskoro Yudhoyono dan Siti Rubi Aliya Rajasa. Maklum, kedua mempelai yang dinikahkannya adalah putra dan putri Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Menko Perekonomian Hatta Rajasa.
Untuk penghulu akad nikah Ibas dan Aliya, Kementerian Agama bahkan menarik dua bawahan Muhtar yang juga menjadi Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Cipanas, yakni Dede Rustandi dan Aji Manado. "Kita juga dites tiga kali di depan Kasubdit Kepenghuluan. Kita dites satu persatu," ujar Dede, Kamis (24/11/2011).
Tak mau ada kekurangan, tiga penghulu termasuk Muhtar, Dede dan Aji diinapkan di hotel berbintang tiga, Palace Hotel, yang jaraknya hanya 200 meter dari Istana Cipanas. Menurut Dede, malam hari sebelum akad nikah, mereka masih tetap mendapat bimbingan dari Kasubdit Kepenghuluan.
Tak hanya Kasubdit Kepenghuluan yang turun tangan. Wakil Menteri Agama Nasaruddin Umar, yang waktu itu menjabat Dirjen Binbaga Islam pun memerhatikan kesiapan ketiganya. "Kami ditunjuk Pak Nasaruddin sebagai timnas. Pesannya kita harus sukses. Itu pesan dia dua bulan lalu setelah tahu kita ditunjuk," tambah Dede.
Palace Hotel yang menjadi tempat 'karantina' trio timnas penghulu ini tak lain agar mereka penuh konsentrasi untuk pelaksanaan akad nikah. Dari tayangan televisi yang tersambung ke media center, Muhtar berhasil membawa amanat Kementerian Agama, dan pemangku hajat, sebagai penghulu. Tak ada salah kata, atau kekeliruan menyebut nama.
"Pelaksanaan akad nikah alhamdulillah berjalan lancar dan langsung jadi. Mas kawin koin emas sebesar 100 gram dan seperangkat alat salat. Sekarang saya sudah bisa tenang," terang Muhtar yang mengambil gelar sarjananya di Universitas Islam Negeri Sunang Gunung Jati.
Sebagai trio timnas penghulu, setelan jas dan bawahan Muhtar, Dede dan Aji dibuat sama, semuanya serba hitam, dasi warna hijau, dan kemeja dalam berwarna putih. Saat gladi bersih kemarin di depan kedua mempelai dan seluruh keluarga, tak banyak koreksi dari SBY. "Hanya sedikit pengarahan untuk diperbaiki," terang Dede.
Usai menjadi penghulu, Muhtar keluar Istana Cipanas dengan senyum mengembang. Dia bersyukur, karena upacara yang dipimpinnya lancar, tak sedikit teman-teman di lingkungan kerjanya mengirimkan pesan pendek, sebagai tanda selamat.