Teror Bom Buku
Teriakan Minta Tolong dan Orang Berhamburan Keluar PN Jakbar
Kepanikan bertambah saat terdengar teriakan wanita minta tolong
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Lima orang terkurung di dalam lift di gedung Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat akibat listrik padam pada Kamis (24/11/2011) siang, membuat puluhan orang dalam gedung itu panik dan berhamburan, tak terkecuali polisi.
Mereka panik dan berhamburan bukan tanpa sebab. Ini dikarenakan ada suara sirine gedung. Kepanikan bertambah saat terdengar teriakan wanita minta tolong. Puluhan penghuni gedung PN Jakbar berusaha mencari sumber teriakan dan menolong kelima orang yang terjebak di dalam lift.
Peristiwa ini terjadi beberapa menit setelah terdakwa bom buku dan Serpong disidangkan dengan agenda pemeriksaan saksi dan bukti oleh jaksa.
Kelima orang tersebut terkurung di dalam lift yang akan turun dan terhenti di antara lantai 2 dan 3, sesaat listrik padam di gedung PN Jakbar pada pukul 12.30 WIB.
Kejadian ini bermula sesaat listrik di gedung berlantai 6 itu tiba-tiba padam. Tak lama kemudian, terdengar suara wanita yang meminta tolong dari dalam jalur lift. "Tolong, tolong pak...," teriak wanita itu.
Puluhan polisi yang memang bertugas mengamankan sidang Pepi berkerumun ke beberapa lantai untuk mencari sumber teriakan tersebut. Dan ditemukan sumber teriakan berasal dari lantai 2 dan 3.
Karena panik dan khawatir terjadi hal yang tidak diinginkan, seorang warga yang mengaku temannya berada di dalam lift berusaha membuka paksa pintu lift di lantai 5 dengan sebatang besi. Seketika, polisi yang menyaksikan itu langsung melarangnya. "Jangan, jangan dibuka paksa. Nanti lift-nya bisa jatuh ke bawah," teriak polisi itu.
Tak lama kemudian, seorang petugas teknisi gedung dengan langkah tergesa-gesa datang dengan membawa sebuah kunci lift. Meski tangannya tampak gemetar, petugas teknisi itu akhirnya bisa membuka pintu lift tersebut. Namun, dari balik pintu lift hanya ada jalur lift yang kosong dengan beberapa kabel listrik. Rupanya, mesin lift tempat terjebaknya kelima orang tidak berada di balik pintu lift di lantai 5.
Setelah itu, teknisi itu membuka pintu lift di lantai 4, 3, hingga 2, hingga akhirnya ditemukan sumber teriakan.
Informasi yang dihimpun, rombongan yang terkurung di dalam lift tersebut, di antaranya adalah jaksa Rini, jaksa yang mendakwa dalang bom buku dan Serpong, Pepi Fernando.
Sebelum memasuki lift, jaksa Rini sempat meminta bantuan seorang anggota Densus 88 untuk membantunya membawakan setumpuk berkas perkara Pepi Fernando untuk di bawa ke mobilnya. "Mas, saya turun duluan," ujar jaksa Rini kepada awak Tribunnews.com.