Sabtu, 4 Oktober 2025

Penangkapan Pejabat Kemennakertrans

Uang Rp 100 Juta Bukan Milik Sindu Malik

Uang Rp 100 juta yang disita KPK bukan milik Sindu Malik, mantan Kepala Seksi pajak daerah dan restribusi daerah.

Penulis: Vanroy Pakpahan
zoom-inlihat foto Uang Rp 100 Juta Bukan Milik Sindu Malik
Tribunnews.com/ Herudin
JADI SAKSI - Mantan pejabat Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Sindu Malik, usai diperiksa penyidik KPK di kantor KPK Jakarta Selatan, Selasa (13/9/2011). Sindu diperiksa sebagai saksi dalam kasus dugaan suap di Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans).

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Uang Rp 100 juta yang disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bukan milik Sindu Malik, mantan Kepala Seksi pajak daerah dan restribusi daerah. Uang yang disita KPK dari rumah susun yang disebut milik Sindu itu, adalah kepunyaan teman Sindu berinisial A.

"Itu uang temannya. Si A itu ngaku begitu. Kalau itu uangnya. Si A ini ngaku temannya Sindu Malik," ujar sumber, Minggu (16/10/2011).

Mengapa kemudian uang itu milik A, itu tak terlepas dari status rumah susun di kawasan Bendungan Hilir, yang disebut sumber, merupakan kepunyaan A.

"Sindu itu cuma dipinjamin," katanya.

Sindu, dipinjami rumah susun untuk berdiam lantaran dia tak kuat jika harus tetap tinggal di rumahnya di Kompleks Kementerian Keuangan di Jalan Galunggung, Ciledug.

"Setelah kejadian-kejadian ini (suap tertangkap tangan) dan pemberitaan-pemberitaan di media, dia malu tinggal di rumahnya itu," ucap sumber.

Perihal informasi ini sendiri, Juru Bicara KPK Johan Budi belum bisa mengonfirmasinya. "Saya belum tahu," katanya singkat.

Sebelumnya diberitakan, KPK menggeledah rumah Sindu Malik yang berada di Kompleks Kementerian Keuangan Jalan Galunggung, Ciledug. Selain itu, KPK juga menggeledah rumah susun miliknya di kawasan Bendungan Hilir, Jakarta.

Penggeledahan itu dilakukan KPK pada Rabu (5/10/2011) pagi hingga malam hari. "Penyidik menemukan beberapa dokumen yang berkaitan dengan kasus yang kita tangani, uang Rp 100 juta, juga brankas. Sedang kita telusuri apakah (uang dan brankas) berkaitan dengan kasus ini," kata Johan di Gedung KPK, Kamis (6/10/2011).

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved