Casa Medan ke Kutacane Jatuh
Diego tak Menyangka Jatuhnya Pesawat Kejutan Ultah Ayahnya
Putra almarhum Bagoes Soetopo, Diego Bagus Bawono (29), tidak menyangka jika kejutan ulang tahun ayahnya, adalah jatuhnya pesawat Casa 212-200
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Putra kedua almarhum Bagoes Soetopo, Diego Bagus Bawono (29), tidak menyangka jika kejutan ulang tahun ayahnya yang jatuh pada 22 Oktober 2011, adalah jatuhnya pesawat Casa 212-200 yang berakibat tewasnya orang yang dikasihinya tersebut.
Diego menuturkan ayahnya memang sudah melanglang buana di dunia penerbangan. Seingatnya, sebelum bekerja di Nusantara Buana Airlines, ayahnya juga pernah bekerja di maskapai penerbangan Simpati Air dan Kartika. "Yang saya ingat dua maskapai itu sebelum yang terakhir ini. Saya memang kurang tahu rekam jejak karir papa," ujar Diego, Minggu (2/10/2011).
Dikatakannya, ayahnya yang kini berumur 61 tahun tak pernah terlihat tua dimatanya karena selalu dinilai segar bugar dalam beraktifitas. "Kalau papa ulang tahun, suka ngundang keluarga terus makan-makan bareng dirumah. Tahun ini papa katanya ada kejutan saat ulang tahunnya, tetapi tidak menyangka kalau ini kejutannya," ucap Diego.
Diego mengatakan ia dan keluarganya sempat berharap korban jatuhnya pesawat masih ada yang hidup setelah mendengar berita ada sambungan telepon yang terjawab dari tempat pesawat jatuh. Namun begitu dipastikan 18 orang penumpang tewas, ibunya yang bernama Barbara Budianti (53) langsung berangkat ke Medan untuk menjemput jenazah.
"Papa itu orangnya supel, kadang suka iseng juga sama kita. Papa juga pernah terbang keluar negeri seperti ke Perancis dan Belanda, tetapi baru kali ini kecelakaan. Kita sebenarnya tidak terlalu menyalahkan jika akibat jatuhnya pesawat karena kondisi cuaca yang buruk," kata Diego. (*)