Sabtu, 4 Oktober 2025

Penangkapan Pejabat Kemennakertrans

Acoz Sebut Komitmen Fee Hanya Obrolan Warung Kopi

Iskandar Pasodjo, orang yang disebut-sebut memakelari program percepatan pembangunan infrastruktur daerah transmigrasi

Penulis: Vanroy Pakpahan
Editor: Johnson Simanjuntak

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Iskandar Pasodjo, orang yang disebut-sebut memakelari program percepatan pembangunan infrastruktur daerah transmigrasi (PPIDT) yang diwarnai praktek korupsi, menampik keberadaan komitmen fee dalam rangkaian proses disetujuinya proyek tersebut untukn diadakan. Menurut pria yang akrab disapa Acoz ini, semua hal terkait keberadaan komitmen fee itu, tidak benar.

"Itu semua tidak ada itu. Entah darimana sumbernya kemudian itu dibesar-besarkan," ujar Acoz di Gedung KPK usai menjalani pemeriksaan, Kamis (29/9/2011).

Acoz pun membantah pernah menjalin pertemuan dengan pengusaha dan juga Sindu Malik membahas komitmen fee sebesar 10 persen dalam proyek itu. Tak hanya itu, Acoz juga menampik kecipratan jatah fee dalam proyek senilai Rp 500 miliar itu.

"Nah itu yang tidak benar. Itu semua berita tidak jelas. Kita juga ketemunya jarang. Ini kan prosesnya panjang. Itu kita bingung semua darimana sumbernya yang terblow up itu. Biar lebih jelas ke penyidik lah (ditanya)," ujarnya.

Lebih jauh, Acoz bahkan membantah adanya pembicaraan dengan beberapa pihak yang disebutkan itu, membahas proyek yang diusulkan oleh Kemennakertrans tersebut. Menurutnya, jikapun ada pembicaraan, itu tak lebih hanya obrolan antar teman di sebuah warung kopi.

"Jadi begini. Kita kan bergaul ya. Ngomong berkhayal mau cari duit mau cari proyek. Itu biasa saja. Kemudian ada kasus ini,dikait-kaitkan semua. Itulah fenomenanya. Ini kan urusannya orang besar, pejabat pejabat," katanya.

Lalu jika begitu, apa kaitan Acoz dengan proses pembahasan proyek ini di Badan Anggaran (Banggar) DPR?

"Kita kan bergaul. Ngomong sembarang terus kan kadang misalnya kita minta liputan, kebetulan ada bos media, saya minta, saya kenalkan, sekitar itu saja komunikasi biasa," ucapnya.

Terakhir, Acoz juga membantah pernah melangsungkan pertemuan dengan seorang pengusaha di Kelapa Gading dan Hotel Graha Menteng, bersama dengan pihak-pihak yang selama ini disebut terlibat dalam kasus suap ini, seperti Tamsil Linrung dan pihak pengusaha, yang mana pertemuannya berlangsung di Hotel Graha Menteng. Acoz juga membantah pernah bertemu Sindu Malik dan Banggar serta Menkeu, membahas
kemungkinan anggaran untuk proyek tersebut naik dari yang sebelumnya Rp 198 miliar menjadi Rp 500 miliar.

"Nggak ada itu. Entah berkembangnya darimana itu liar sekali," katanya. "Nggak ada semua itu. Pokoknya saya bantah semua," ucapnya lagi.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved