Bom Bunuh Diri Solo
Bilik Warnet Nomor 9 Bekas Teroris Solo Jadi “Angker”
Wanet Solonet yang jadi tempat singgah Ahmad Yosepa Hayat alias Ahmad Abu Daud, pelaku bom Gereja GBIS Kepunton, warnet Solonet menjadi sepi

Laporan Wartawan Tribun Jogja, Ikrob Didik Irawan
TRIBUNNEWS.COM, SOLO – Lantaran disebut-sebut sebagai tempat singgah Ahmad Yosepa Hayat alias Ahmad Abu Daud, pelaku bom Gereja GBIS Kepunton, warnet Solonet menjadi sepi pengunjung. Senin (26/9/2011) siang, dari 14 hanya terisi tiga bilik. Tak hanya itu, bilik nomor 9 yang terletak agak ke dalam warnet menjadi bilik “angker” karena tak boleh digunakan.
Warnet Solonet terletak di Jalan Arifin nomor 129, tak jauh dari lokasi ledakan bom bunuh diri di Gereja GBIS Kepunton, Dusun Kepunton, Kelurahan Tegalharjo, Kecamatan Jebres. Di warnet yang berjarak sekitar 150 meter dari Gereja GBIS Kepunton itu, Ahmad Yosepa Hayat sempat mengakses situs jihad sebelum akhirnya meledakkan diri.
“Pasca terjadinya bom bunuh diri kemarin, warnet jadi sepi pengunjung. Dari pagi sampai sore ini (kemarin), belum ada 10 pengunjung,” kata Yuwono Tri Raharjo (37), petugas penjaga warnet.
Padahal biasanya, lanjut warga RT 2 RW 12 Jagalan ini, pengunjung sampai harus mengantri karena 14 bilik yang ada penuh terpakai. Keramaian terutama terjadi saat jam pulang sekolah.
Sebab di sekitar lokasi warnet memang terdapat sejumlah sekolah SMP dan SMA/SMK. Hari itu, Yuwono pun terlihat lebih banyak menganggur dan asyik bermain komputer. “Tapi tadi benar-benar sepi, tak seperti hari-hari biasanya,” kata pria berkumis tipis ini.
Sambil duduk menghadap ke komputer di meja operator, pria yang akrab disapa Yun ini mengaku penurunan pengunjung mencapai 70 persen. Hari itu, ia yang berjaga shift I dari jam 08.00 hingga 16.00 hanya mendapatkan pemasukan Rp 28 ribu. Padahal normalnya, setiap shift pemasukan mencapai sekitar Rp 200 ribu. “Mungkin ini terjadi akibat kabar pelaku bom pernah masuk di sini, jadinya pengunjung takut,” katanya.