Bom Bunuh Diri Solo
Romo Benny: Pelaku Bom Bunuh Diri Menghina Tuhan
Romo Benny Susetyo, menilai pelaku bom bunuh diri di Gereja Betel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, telah menghina Tuhan.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Kerukunan Antar-Umat Beragama, Konfrensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Romo Benny Susetyo, menilai pelaku bom bunuh diri di Gereja Betel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo,Minggu (25/9/2011) siang, telah menghina Tuhan.
"Kami sesalkan tindakan bom yang meledak saat jemaat lagi beribadah. Ini penghinaan terhadap Tuhan, karena terjadi di dalam rumah ibadah," tutur Romo Benny pada acara jumpa pers bersama GP Ansor, di kantor sekretariat GP Ansor, Jakarta, Minggu, petang.
Menurut Romo Benny, pelaku bom bunuh diri tersebut bukanlah bagian masyarakat yang beragama.
"Tindakan ini bukan dilakukan oleh umat beragama. Dalam perang pun rumah Tuhan tak boleh dihancurkan," serunya.
Ia pun meminta agar seluruh umat beragama di Indonesia tidak terprovokasi atas kejadian bom tersebut.
Menurutnya selama 10 tahun terakhir, kerukunan umat beragama, khususnya umat Islam dan Kristen telah terbina cukup baik.
"10 tahun terakhir hubungan kami dengan umat muslim cair. Dua komunitas ini bahu membahu. Di Ambon, bom meladak tapi kita tidak mau terpropokasi," serunya.
Dalam kesempatan yang sama, Romo Benny, meminta kepada Pemerintah untuk berani mengambil tindakan tegas dan konkrit memerangi kelompok radikal yang memecah keutuhan bangsa.