Sabtu, 4 Oktober 2025

Bom Bunuh Diri Solo

Romo Benny: Pelaku Bom Bunuh Diri Menghina Tuhan

Romo Benny Susetyo, menilai pelaku bom bunuh diri di Gereja Betel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Solo, telah menghina Tuhan.

zoom-inlihat foto Romo Benny: Pelaku Bom Bunuh Diri Menghina Tuhan
Repro/Herudin
WAJAH PELAKU - Foto wajah pria yang diduga sebagai pelaku aksi bom bunuh diri di Gereja Bethel Injil Sepenuh, Solo, Minggu (25/9/2011). Pria ini tewas di pintu masuk gereja. Tak ditemukan identitas diri dari tubuhnya.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Samuel Febriyanto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ketua Komisi Kerukunan Antar-Umat Beragama, Konfrensi Wali Gereja Indonesia (KWI), Romo Benny Susetyo, menilai pelaku bom bunuh diri di Gereja Betel Injil Sepenuh (GBIS) Kepunton, Tegalharjo, Jebres, Solo,Minggu (25/9/2011) siang, telah menghina Tuhan.

"Kami sesalkan tindakan bom yang meledak saat jemaat lagi beribadah. Ini penghinaan terhadap Tuhan, karena terjadi di dalam rumah ibadah," tutur Romo Benny pada acara jumpa pers bersama GP Ansor, di kantor sekretariat GP Ansor, Jakarta, Minggu, petang.

Menurut Romo Benny, pelaku bom bunuh diri tersebut bukanlah bagian masyarakat yang beragama.

"Tindakan ini bukan dilakukan oleh umat beragama. Dalam perang pun rumah Tuhan tak boleh dihancurkan," serunya.
Ia pun meminta agar seluruh umat beragama di Indonesia tidak terprovokasi atas kejadian bom tersebut.

Menurutnya selama 10 tahun terakhir, kerukunan umat beragama, khususnya umat Islam dan Kristen telah terbina cukup baik.

"10 tahun terakhir hubungan kami dengan umat muslim cair. Dua komunitas ini bahu membahu. Di Ambon, bom meladak tapi kita tidak mau terpropokasi," serunya.

Dalam kesempatan yang sama, Romo Benny, meminta kepada Pemerintah untuk berani mengambil tindakan tegas dan konkrit memerangi kelompok radikal yang memecah keutuhan bangsa.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved