Lebaran 2011
Cegah Pawai, Kawasan Silang Monas Ditutup
Monas baru ditutup pada sore hari menjelang malam takbiran. Sebelumnya, dari pagi hingga sore, Monas dibuka untuk umum seperti biasanya

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kawasan Monumen Nasional (Monas) yang merupakan ikon Ibukota Jakarta ditutup untuk umum. Penutupan itu dimaksudkan untuk mencegah monumen yang identik dengan emas itu, dijadikan tempat kegiatan malam takbiran oleh warga Jakarta.
"Monas steril. Terkait dengan malam takbiran," ujar seorang petugas polisi lalu lintas yang bertugas di sekitar kawasan itu, Selasa (30/8/2011).
Monas baru ditutup pada sore hari menjelang malam takbiran. Sebelumnya, dari pagi hingga sore, Monas dibuka untuk umum seperti biasanya.
Penutupan kawasan Monas ini menyebabkan ratusan ribu warga Jakarta yang hendak menghabiskan malam takbiran di sana, menyemut di tepi ruas Jalan Perwira di depan Kantor Pertamina dan Masjid Istiqlal. Mereka berkerumun di sana tanpa melakukan aktivitas apapun.
Kendaraan-kendaraan yang membawa mereka diparkirkan begitu saja di ruas jalan khusus Busway hingga menyebabkan seperempat ruas jalan Perwira tertutup. Alhasil, kemacetan pun tak bisa dielakkan.
Kemacetan mengular berkilo-kilo meter sudah terhampar mulai dari ruas jalan di depan stasiun Gambir. Apalagi sebagian warga yang hendak ke Monas, memilih memarkir kendaraan yang ditumpanginya di bahu-bahu jalan dan trotoar serta di parkiran yang masuk area stasiun. Dari sana, mereka lantas berjalan kaki ke Monas.
Kemacetan semakin parah lantaran pedagang kaki lima kompak menjajakan barang dagangannya di sekitar ruas jalan hingga ke ruas jalan Perwira. Beruntung, para pedagang itu tak menjamur di tepi jalan sekitar pintu masuk Monas.
Pasalnya, polisi sudah lebih dulu memarkirkan tronton-tronton (truk pengangkut petugas kepolisian) dan kendaraan bermotor operasional mereka, menutup akses masuk ke kawasan Monas. Polisi pun memasang pagar pembatas jalan untuk memperkecil kemungkinan warga dan pedagang nakal masuk Monas.