Lebaran 2011
Lebaran Berbeda, Pemerintah Jadi Penengah Umat
Kementerian Agama diminta untuk segera menengahi adanya perbedaan dalam menentukan 1 Syawal 1432 H agar tidak terjadi friksi.
Laporan Wartawan Tribunnews.com Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama diminta untuk segera menengahi adanya perbedaan dalam menentukan 1 Syawal 1432 H agar tidak terjadi friksi ataupun saling menyalahkan satu sama lain.
"Pemerintah harus memberikan sosialisasi. Kalau ini tugasnya Kementerian Agama mereka harus memberitahu sampai ke bawah, sampai kepada penyuluh agama di pelosok-pelosok daerah. Agar semua jangan sampai berkelahi,"ujar Wakil Ketua Komisi VIII DPR, Chairunnisa kepada Tribunnews.com, Senin(29/8/2011).
Menurut Chairunnisa adanya perbedaan tersebut bukanlah suatu masalah. Baik Muhammadiyah maupun Nahdlatul Ulama(NU) memiliki keyakinan masing-masing, hanya saja yang terpenting pemerintah mensosialisasikannya dengan benar.
"Itu kan punya keyakinannya masing-masing. Jadi tidak ada masalah, Muhammadiyah punya rukyat, NU punya hisab," jelasnya.
Lebih jauh Chairunnisa menambahkan meski pada kenyataannya ada perbedaan dalam menentukan Lebaran dalam Islam sah-sah saja.
"Sah saja, kalau di Indonesia kan memang selalu ada perbedaan, beda kalau di Mekkah,"pungkasnya.
Seperti diketahui sebelumnya, PP Muhammadiyah mengeluarkan sebuah Maklumat bahwa 1 Syawal 1432 H akan jatuh pada Selasa(30/8/2011) besok. Keputusan itu diambil berdasarkan berdasarkan hisab hakiki wujudul hilal yang dipedomani dan dilakukan oleh Majelis Tarjih dan Tajdid Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bahwa Ijtimak menjelang Syawwal 1432 H terjadi pada hari Senin 29 Agustus 2011 M pukul 10:05:16 WIB. Tinggi hilal pada saat Matahari terbenam di Yogyakarta (f= -07°48¢dan l= 110°21¢BT) adalah +01°49¢57²(hilal sudah wujud) dan di seluruh wilayah Indonesia pada saat Matahari terbenam hilal sudah berada di atas ufuk.
"Berdasarkan hasil hisab tersebut maka Pimpinan Pusat Muhammadiyah menetapkanTanggal1 Syawwal 1432 H jatuh pada hari Selasa 30 Agustus 2011 M,"jelas Din.
Pimpinan Pusat Muhammadiyah juga menginstruksikan agar segenap Pimpinan dan warga Muhammadiyah agar mempersiapkan penyelenggaraan shalat ’Idul Fitri dengan baik, mempublikasikan secara luas serta melakukan kordinasi dan kerjasama dengan kalangan umat yang berhari raya pada hari yang sama, sehingga penyelenggaraan shalat ’Id dapat berjalan dengan tertib, lancar dan penuh syi’ar.
Di lain pihak, Sabtu(27/8/2011) kemarin Ketua PBNU, Said Agil Siradj mengatakan kemungkinan besar perayaan Lebaran akan dilakukan pada Rabu(31/8/2011). Hal tersebut dikarenakan belum wujudnya hilal karena masih berada pada posisi kurang dari 2 derajat.