Kasus Gayus
Gayus Tambunan Kenyang Janji Kosong
Gayus Tambunan hanya tersenyum simpul, setelah Nudirman Munir, mengatakan akan berjuang bukan saja meringankan hukuman
Laporan wartawan Tribunnews.com, Yogi Gustaman
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Gayus Halomoan Partahanan Tambunan hanya tersenyum simpul, setelah anggota Panja Mafia Pajak dan Hukum, Nudirman Munir, mengatakan akan berjuang bukan saja meringankan hukuman, tapi juga membebaskan Gayus jika membongkar modus pajak.
Lalu, apa jawaban Gayus mendengar janji ini? "Saya senang saja mendengar janji yang disampaikan Pak Nudirman. Sejak awal saya sudah komitmen. Saya enggak mau soal janji-janji kosong lagi," demikian ujarnya di hadapan Panja, Rabu (20/7/2011).
Nudirman bukan orang pertama yang menjanjikan keringanan hukuman atau pembebasan Gayus dari tahanan. Sekretaris Satuan Tugas Pemberantasan Mafia Hukum Denny Indrayana adalah orang pertama yang menjanjikan Gayus. Sebelum ke Singapura, Denny menjanjikan Gayus jadi whistle blower.
Namun, Gayus mencium bau yang tak sedap. Bukannya janji itu dilaksanakan, melainkan Denny seperti mempolitisir kasusnya. Gayus dijadikan bemper politis. Ia juga menduga, munculnya surat pembaca di Kompas soal orang mirip dia adalah setting pihak tertentu.
Apalagi, dari sekian modus pajak yang dia ungkapkan baik di hadapan penyidik kepolisian dan Komisi Pemberantasan Korupsi, semuanya berpulang kepada Gayus. Mereka yang Gayus sebut di balik otak skandal pajak, tak tersentuh. Di KPK, Gayus sampai membedah pos apa saja yang jadi sumber penyelewangan.
Gayus sepertinya kesal kepada Satgas Pemberantasan Mafia Hukum. Menurutnya Satgas tak punya gigi. "Satgas Pemberantasan Mafia Hukum saya lihat cuma memberantas saya saja. Mafia lain enggak diberantas. Saya selaku tersangka harapannya satu. Saya ngaku salah, tapi hukum lah sesuai porsinya," sindir Gayus. (*)