Demokrat Pecah
Isu SMS Marzuki untuk Alihkan Isu Korupsi di Demokrat
Bony Hargens mengatakan, ada upaya untuk mengalihkan isu kasus korupsi yang melibatkan para petinggi Partai DemoKrat menjadi isu KLB.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Bony Hargens mengatakan, ada upaya untuk mengalihkan isu kasus korupsi yang melibatkan para petinggi Partai DemoKrat menjadi isu KLB. Pengalihan isu menurut Bony seperti dikerahkan oleh orang-orang yang selama ini dipojokkan oleh ulah buka-bukaan Nazaruddin.
"Kita jangan mau terjebak dengan pengalihan isu kasus korupsi menjadi isu kongres luar biasa PD. Sekarang ini nampaknya ada ulah petinggi PD yang selama ini dirugikan dengan pemberitaan dan aksi buka-bukaan Nazaruddin untuk mengalihkan pemberitaan kepada sosok yang tidak ada kaitannya dengan aksi korupsi para petinggi PD itu,” ujar Bony kepada wartawan dalam releasenya dari Jerman tempatnya mengambil program Doktor di Frei Universtaet Berlin, Senin (11/07/2011).
Masyarakat, menurutnya, tidak akan terkecoh bahwa memang saat ini bahwa ada beberapa petinggi PD yang kalang kabut dengan ulah Nazaruddin. Apalagi pernyataan-pernyataan Nazaruddin itu sangat masuk akal dan sangat mungkin terjadi.
"Kita kini hanya tinggal menunggu Nazaruddin membuka semua bukti yang dia miliki. Setelah itu terungkap maka kelompok yang sedang panik ini tidak akan bisa lagi berbuat apa-apa, selain menunggu nasibnya," tegasnya.
Dirinya pun mencontohkan bagaimana isi sebuah SMS dari Marzuki Alie, Wakil Ketua Dewan Pembina PD kepada Ketua Dewan Pembinan PD, SBY dipersoalkan sedemikian rupa. Melalui pembentukan opini seolah yang berdosa itu adalah orang khawatir akan kondisi PD bukan pada orang-orang yang diduga melakukan berbagai pelanggaran dan penyalangunaan anggaran dan kewenangan.
"Saya pribadi menilai isi SMS Marzuki Alie adalah hal yang wajar dalam kapasitas sebagai kader partai. Namun sebenarnya apapun isinya, kita tidak ada urusan dengan hal seperti itu karena masalah adalah internal partai. Kita persoalkan kalau SMS itu bermaksud mengganggu proses hukum atau politik dalam kasus Nazaruddin," jelasnya.
Faktanya menurut Bony isi SMS Marzuki Alie tersebut tidak menggambarkan sama sekali kalau dia ingin mengintervensi proses hukum, sehingga dirinya merasa kepada pihak-pihak yang menuduh Marzuki itu tidak perlu menuduh terlalu jauh atau berlebihan.
"Kita kawal saja kasus Nazar, usut siapa yg terlibat, termasuk petinggi Demokrat. Urusan internal partai ya urusan para kadernya, kita kawal isu publik saja,” jelasnya. (tribunnews/yat)