TKW Dipancung di Arab Saudi
Simak Kata Pengamat soal Menlu yang Dituduh Bohong
Fachri Ali, Pengamat Timur Tengah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengomentari soal tuduhan kebohongan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fachri Ali, Pengamat Timur Tengah dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) mengomentari soal tuduhan kebohongan yang dilayangkan Kedubes Arab Saudi ke Menlu Marty Natalegawa.
Fachri menganggap jika tuduhan itu benar maka apa yang dilakukan Marty menurutnya serampangan.
"Mungkin, Marty melakukan hal itu untuk meredakan tekanan politik domestik yang tinggi," kata Fachri Ali saat dihubungi Tribunnews.com, Jumat (24/6/2011). Namun Fachri tidak seratus persen percaya pada tudingan Kedubes Arab itu. Menurutnya tetap saja ada kemungkinan bahwa Kedubes Arab yang malah memberikan tudingan palsu.
Menurut Fachri tetap saja ada kemungkinan bahwa Kedubes Arab memang pernah menyampaikan permintaan maaf lalu mencabutnya kembali karena ada penilaian pernyataan maaf itu merugikan pihaknya.
Fachri mencontohkannya dengan Pertemuan Patani di Thailand yang kebetulan dirinya terlibat aktif dalam pertemuan itu.
Ceritanya saat itu ada pertemuan rahasia antara jenderal-jenderal Thailand dengan pimpinan-pimpinan pemberontak untuk berunding. Namun kemudian pertemuan itu bocor dan diberitakan media. "Pemerintah Thailand lalu mengatakan tidak pernah merestui pertemuan itu, padahal sebelumnya pertemuan itu atas prakarsa meraka. Itu setelah kasus muncul di media dan dinilai tidak menguntungkan. Mungkin seperti inilah yang terjadi dalam konteks kasus Marty Natalegawa," katanya.