Sabtu, 4 Oktober 2025

TKW Dipancung di Arab Saudi

Pesan Terakhir Ruyati Untuk Ketiga Anaknya

Pada tahun 2003 ia kembali ke tanah air dan kembali ke negara gurun pasir pada tahun 2004 hingga awal 2008

Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Yudie Thirzano
zoom-inlihat foto Pesan Terakhir Ruyati Untuk Ketiga Anaknya
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ratusan aktivis LSM pemerhati masalah tenaga kerja Indonesia (TKI) dan berbagai LSM lainnya menggelar renungan dan tahlil massal di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2011). Acara yang digelar untuk mendoakan almarhumah Ruyati binti Satubi, TKI yang meninggal dihukum pancung di Arab Saudi, dihadiri putri sulung Ruyati, Een Nuraini bersama putrinya berumur 3 tahun serta sejumlah tokoh seperti Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali, pengacara Taufik Basari dan Romo Benny Susetyo. (tribunnews/herudin)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA- Ruyati binti Satubi adalah seorang wanita 'perkasa' yang telah malang melintang menjadi TKW di Arab Saudi sejak tahun 1998 silam.

Putri kedua Ruyati, Evi kurniati (32) mengatakan sejak tahun itu ibunya berangkat ke Arab Saudi dengan satu asa demi memperbaiki ekonomi keluarga. Pada tahun 2003 ia kembali ke tanah air dan kembali ke negara gurun pasir pada tahun 2004 hingga awal 2008 untuk kembali lagi pulang dan berkumpul bersama keluarga tercinta.

Saat itulah, Evi mengungkap, Ruyati melontarkan pesan terakhir kepada ketiga anaknya. "Yang rukun ya sama saudara," kata Evi menirukan pesan Ruyati kepada Tribunnews.com di kediamannya di Kampung Ceger, Sukatani, Bekasi, Kamis (23/6/2011).

Setelah itu, tidak ada lagi pesan yang keluar dari mulut Ruyati. Karena sejak Agustus 2008, ia kembal berangkat ke Arab Saudi yang ketiga kalinya untuk mengais rejeki di sana.

Namun tak disangka, keberangkatan Ruyati ini kini menimbulkan luka yang mendalam bagi kelurga besar setelah menerima kenyataan Ruyati telah tiada akibat hukuman pancung.

"Waktu keberangkatan pertama dan kedua ibu tidak pernah cerita apa-apa. Tapi pas keberangkatan yang ketiga ini ternyata meninggal gara-gara hukuman pancung. Saya sangat menyesal sekali," ungkapnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved