TKW Dipancung di Arab Saudi
Ibu TKI Karsi: Kepala BNP2TKI Seolah Menghindar
Selain ke kantor Kementerian Luar Negeri, Aca juga mendatangi Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Karsi binti Ocim adalah warga Kampung Pangaritan, Desa Pegadungan, Kecamatan Tempuran, Karawang, Jawa Barat. Ia diketahui pergi merantau ke Arab Saudi sebagai TKW pada tahun 1999. Namun kini informasi soal nasibnya tak jelas setelah dia sempat memberitahu ibunya Aca, perihal ancaman hukuman pancung.
Pada tahun 2007, Karsi dituduh meracuni anak majikan. Informasi ini dikabarkan Karsi ke ibunya. Karsi bercerita dia ditahan selama 4 bulan oleh polisi setempat.
Selain ke kantor Kementerian Luar Negeri, Aca juga mendatangi BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia), Kemennakertrans dan Sekretariat Negara dengan ditemani oleh teman-teman dari LSM APDSMI, Agus Purwantara SH. Akan tetapi usaha tersebut menemui jalan buntu, mereka ditolak mentah-mentah oleh para pejabat-pejabat terkait.
"Kami menembus BNP2TKI, maksud hati ketemu pak Jumhur (Jumhur Hidayat, Kepala BNP2TKI, red) tapi kami tidak bisa ketemu alasannya sibuk, dia seolah-olah menghindar padahal sudah kami kejar di lift. Terakhir setelah BNP2TKI kami diajak ke Sekretariat Negara tidak masuk ke dalam karena alasan prosedur, pak Erman Suparman Kemennakertrans waktu itu juga begitu semua yang bisa masuk hanya teman dari LSM,"jelas Sudarto.
Untuk itulah, lanjut Sudarto dirinya kemudian diundang oleh Wakil Sekjen Partai Demokrat, Saan Mustopa untuk coba dibantu. Kebetulan Saan adalah anggota dewan yang Dapilnya berasal dari Karawang.
Sudarto pun berharap dengan datangnya ia bertemu Saan, nasib Karsi bisa jelas dan dapat berkumpul lagi dengan keluarga.
"Minta tolong warga kami dibawa ke tanah air, belum ditanya kedubes juga,"pungkasnya.