TKW Dipancung di Arab Saudi
Jumhur Minta Kasus Ruyati Jangan Dikaitkan Pada SBY
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat
Laporan wartawan Tribunnews.com, Iwan Taunuzi
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat meminta tidak mengaitkan kasus hukum pancung terhadap TKW di Arab Saudi, Ruyati binti Satubi dengan Presiden SBY.
"Jangan kaitkan SBY dengan kasus Ruyati," ujarnya dalam diskusi "Perlindungan TKI Satu Keharusan, 'Ruyati' Kasus Terakhir di DPP Partai Demokrat jalan Kramat, Jakarta Pusat, Selasa (21/6/2011).
Menurutnya, kasus Ruyati yang dihukum pancung karena membunuh majikannya tidak ada kaitannya dengan perburuhan.
Ia menambahkan, jika ada seorang buruh di Indonesia tidak digaji dan di PHK secara sepihak, maka laporannya bisa dilayangkan kepada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Sementara, kalau tenaga kerja membunuh majikannya, maka laporannya ke aparat Kepolisian.
"Nah, makanya kita juga jangan terjebak, seolah kasus pembunuhan yang dialami oleh TKI atau TKW menjadi tanggung jawab Kementerian bahkan BNP2TKI," paparnya.