Sabtu, 4 Oktober 2025

TKW Dipancung di Arab Saudi

Fraksi Demokrat Anggap Tewasnya Ruyati Kelalaian BNP2TKI

Fraksi Partai Demokrat menganggap kasus tewasnya TKW Ruyati binti Satubi di Arab Saudi lantaran kelalaian dari BNP2TKI.

Editor: Gusti Sawabi
zoom-inlihat foto Fraksi Demokrat Anggap Tewasnya Ruyati Kelalaian BNP2TKI
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Ratusan aktivis LSM pemerhati masalah tenaga kerja Indonesia (TKI) dan berbagai LSM lainnya menggelar renungan dan tahlil massal di depan Istana Merdeka, Jakarta Pusat, Senin (20/6/2011). Acara yang digelar untuk mendoakan almarhumah Ruyati binti Satubi, TKI yang meninggal dihukum pancung di Arab Saudi, dihadiri putri sulung Ruyati, Een Nuraini bersama putrinya berumur 3 tahun serta sejumlah tokoh seperti Direktur Eksekutif Migrant Care Anis Hidayah, Direktur Wahid Institute Yenny Wahid, Pakar Komunikasi Politik Effendi Gazali, pengacara Taufik Basari dan Romo Benny Susetyo. (tribunnews/herudin)


Laporan Wartawan Tribunnews.com, Willy Widianto

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fraksi Partai Demokrat menganggap kasus tewasnya TKW Ruyati binti Satubi di Arab Saudi lantaran kelalaian dari BNP2TKI. Sebagai lembaga yang menaungi permasalahan TKI, BNP2TKI harus dimintai pertanggungjawabannya.

"BNP2TKI tidak diiringi kinerja optimal lembaga itu. BNP2TKI harus mewujudkan harapan presiden, BNP2TKI harus dimintai pertanggungjawaban sebagai nasib TKI kita,"ujar Sekretaris Fraksi Demokrat, Saan Mustopa saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Selasa(21/6/2011).

Menurut Saan, kasus tewasnya TKI sudah kerap kali terjadi dan bukan pertama kali. Masih banyak masalah yang tidak diketahui publik.

Saan juga menambahkan, kasus yang menimpa Ruyati bukanlah kelemahan diplomasi dari pemerintahan SBY.

"Ini bukan kelemahan diplomasi, ini murni kelalaian BNP2TKI dan baru diketahui publik," jelas Saan.

Lebih jauh Saan menjelaskan, dari segi komitmen dan kepedulian Presiden sudah luar biasa dengan adanya badan khusus, BNP2TKI sebagai manifestasi perlindungan TKI. Hanya saja hal itu tidak dibarengi kinerja optimal dari BNP2TKI.

"Cuma komitmen dan perhatian Presiden melalui BNP2TKI tidak diiringi kinerja optimal lembaga itu,"pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved