TKW Dipancung di Arab Saudi
Kepala BNP2TKI Ngaku Kecolongan
Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat mengaku kecolongan dengan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jumhur Hidayat mengaku kecolongan dengan eksekusi hukum pancung terhadap TKW asal Cikarang, Jawa Barat, Ruyati binti Satubi di Arab Saudi.
"Pasti kita merasa kecolongan. Makanya kami akan mengirim nota protes kepada pemerintah Arab Saudi," tegasnya dalam konferensi pers di kantor Kementerian Hukum dan HAM, Senin (20/6/2011).
Pasalnya, eksekusi hukuman tersebut tidak dibarengi dengan notifikasi dari pemerintah Arab kepada pemerintah Indonesia.
Namun demikian, bukan berarti pemerintah tidak berbuat apa-apa. Menurutnya, terkait dengan perlindungan terhadap buruh migran, pemerintah selalu memperbaiki dari waktu ke waktu.
"Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah termasuk melobi. Namun keluarga korban tidak memberikan maaf. Yang kita sesalkan karena tidak ada notifikasi kepada KBRI di sana," ujarnya.