Sabtu, 4 Oktober 2025

TKW Dipancung di Arab Saudi

Gus Dur Telepon Raja Arab Batalkan Hukum Pancung, SBY Tidak

Ada perbedaan mendasar antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Gus Dur Telepon Raja Arab Batalkan Hukum Pancung, SBY Tidak
TRIBUNNEWS.COM/REPRO/IMAM S
Foto Ruyati semasa hidup.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Ada perbedaan mendasar antara Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur.

Jika dulu ketika Gus Dur masih menjabat Presiden dia bisa langsung menelepon Raja Arab Saudi untuk membatalkan hukuman mati terhadap Tenaga Kerja Wanita (TKW) Siti Zaenab pada 2009.

Sekarang ketika Presiden SBY masih berkuasa seorang TKW Ruyati dipancung di Arab Saudi tanpa pemberitahuan dari Pemerintah.

"Zaman Gus Dur, TKW Siti Zaenab tahun 1999 selamat dari hukuman mati karena Gus Dur menelepon sendiri ke Raja Saudi minta pengampunan dalam diplomasi tingkat tinggi," kata Mantan Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Hasyim Muzadi ketika dikonfirmasi pers, Senin (20/6/2011).

Menurut Hazim, zaman SBY sangat sulit mengharapkan diplomasi tingkat tinggi seperti Gus Dur karena SBY tidak biasa menyelesaikan masalah yang berisiko.

Dikatakan yang biasa dilakukan SBY adalah hanya "menjaga jarak dengan masalah". "Agar pribadinya tidak terkena masalah," kata Hazim.

Dijelaskan sikap SBY demikian dimaksudkan karena pada saatnya rakyat akan lupa "masalahnya" dengan tumpukan masalah yang lain.

"Yang akan menyusul hukuman pancung bukan hanya Darsem tapi puluhan lain yang menunggu," ujar Hasyim.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved