TKW Dipancung di Arab Saudi
Anak Ruyati: Tiap Malam Saya Mimpi Buruk Tentang Ibu
SUDAH tiga kali, Ruyati berangkat ke Suadi Arabia menjadi TKI.
TRIBUNNEWS.COM - SUDAH tiga kali, Ruyati berangkat ke Suadi Arabia menjadi TKI.
Pertama, Ruyati bekerja selama lima tahun di Madinah, lima tahun bekerja di Kota Abda, dan terakhir selama satu tahun empat bulan bekerja di Kota Mekkah.
Perantauan terakhir Ruyati, menjadi perjalanan terakhir bagi ibu tiga anak ini. Ruyati menghabiskan nafas terakhir setelah mendapatkan hukum pancung, divonis bersalah membunuh majikannya.
"Ibu sudah saya larang berangkat ke Arab. Tapi, ibu bersikeras tetap berangkat," kata Een Nuraeni (35).
Een yang tak lain putri tertua Ruyati sebenarnya sudah melarang ibunya untuk pergi bekerja ke Saudi Arabia. "Usianya kan sudah tua mas. Saya sarankan istirahat di rumah, urus cucu," kata Een lagi.
Tepatnya 12 Januari lalu ia mendapatkan kabar ibunya mendapatkan permasalahan hukum di Mekkah. Kemudian 18 Mei lalu, ia mendapatkan kabar kalau ibunya akan divonis.
"Sejak dapat kabar ibu saya akan divonis, saya sering mimpi buruk tentang ibu. Hampir setiap hari mimpi itu datang. Macam-macam mimpinya mas dan kadang kalau saya sedang cuci piring, tangan saya jadi sering kena pecahan gelas sampai berdarah," aku Eni.
Een mengaku, ibunya termasuk orang yang keras. Pernah sang ibu berkata kepadanya, tak ingin menyusahkan anak-anaknya di hari tuanya.
"Ibu saya sudah bercerai dengan bapak, suami ibu. Pisah sudah sejak lama. Mungkin itu, yang membuat ibu bersikeras bekerja lagi di Arab," katanya lagi.