Sabtu, 4 Oktober 2025

Sidang Baasyir

Teror Bergaya Militer Bakal Turun Setelah Vonis Baasyir

Pengamat Terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo menilai, setelah Abu Bakar Baasyir divonis, aksi terorisme bergaya militer bakal menyusut.

Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Teror Bergaya Militer Bakal Turun Setelah Vonis Baasyir
TRIBUNNEWS/HERUDIN
Terdakwa kasus dugaan terorisme, Abu Bakar Baasyir, menjalani sidang dengan agenda pembacaan vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2011). Pada sidang itu, majelis hakim menjatuhkan vonis 15 tahun penjara kepada Baasyir, lebih ringan dari tuntutan jaksa penuntut umum yaitu seumur hidup. (TRIBUNNEWS.COM/HERUDIN)

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo menilai, setelah vonis selama 15 tahun terhadap Abu Bakar Baasyir, aksi terorisme bergaya militer bakal menyusut.

"Kalau teror bergaya militer style saya rasa menurun karena mereka menggunakan jalur komando, ideologi dan mencari pelindung," kata Mardigu ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (17/6/2011).

Menurut Mardigu, pola terorisme militer membutuhkan perencanaan yang matang sebelum melaksanakan aksinya. Selain itu, anggota yang banyak serta perencana yang handal juga dibutuhkan. "Jaringan besar itu yang kini tidak terlihat," katanya.

Walau pola terorisme bergaya militer sudah tidak tampak, namun Mardigu mengingatkan akan teror kecil yang terus mengancam. "Lebih kepada intelijen style," ujarnya.

Kelompok tersebut, kata Mardigu, lebih sporadis dalam menyerang dan reponsif bila tokoh yang dipuja diserang. Intelijen style juga bergerak bebas tanpa ada jaringan satu sama lain dan melakukan aksi teror tanpa rencana. "Yang terpenting bagi mereka adalah eksistensi," katanya.

Intel style yang nampak seperti ancaman racun sianida kepada pihak kepolisian melalui makanan serta paket bom buku ke sejumlah orang.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved