Sidang Baasyir
Teror Bergaya Militer Bakal Turun Setelah Vonis Baasyir
Pengamat Terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo menilai, setelah Abu Bakar Baasyir divonis, aksi terorisme bergaya militer bakal menyusut.

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ferdinand Waskita
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pengamat Terorisme Mardigu Wowiek Prasantyo menilai, setelah vonis selama 15 tahun terhadap Abu Bakar Baasyir, aksi terorisme bergaya militer bakal menyusut.
"Kalau teror bergaya militer style saya rasa menurun karena mereka menggunakan jalur komando, ideologi dan mencari pelindung," kata Mardigu ketika dihubungi Tribunnews.com, Jumat (17/6/2011).
Menurut Mardigu, pola terorisme militer membutuhkan perencanaan yang matang sebelum melaksanakan aksinya. Selain itu, anggota yang banyak serta perencana yang handal juga dibutuhkan. "Jaringan besar itu yang kini tidak terlihat," katanya.
Walau pola terorisme bergaya militer sudah tidak tampak, namun Mardigu mengingatkan akan teror kecil yang terus mengancam. "Lebih kepada intelijen style," ujarnya.
Kelompok tersebut, kata Mardigu, lebih sporadis dalam menyerang dan reponsif bila tokoh yang dipuja diserang. Intelijen style juga bergerak bebas tanpa ada jaringan satu sama lain dan melakukan aksi teror tanpa rencana. "Yang terpenting bagi mereka adalah eksistensi," katanya.
Intel style yang nampak seperti ancaman racun sianida kepada pihak kepolisian melalui makanan serta paket bom buku ke sejumlah orang.