Rabu, 1 Oktober 2025

Hari Lahir Pancasila

Survei BPS: 79,26 Persen Masyarakat Mau Pancasila Dipertahankan

TRIBUNNEWS.COM - Survei yang berlangsung 27 hingga 29 Mei 2011 itu mengambil sampel 12.056 responden

Penulis: Hasanudin Aco
Editor: Prawira

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pidato  "Peringatan Bung Karno 1 Juni 2011" di gedung DPR/MPR RI Jakarta, Rabu (1/6/2011), memaparkan tentang hasil survei Badan Pusat Statistik (BPS) mengenai cara masyarakat Indonesia memandang Pancasila.

"Survei ini penting sebelum menentukan kebijakan dan  strategi," ujar SBY. Survei yang berlangsung 27 hingga 29 Mei 2011 itu mengambil sampel 12.056 responden di 181 kabupaten dan kota pada 33 provinsi di seluruh indonesia. Dengan metode wawancara langsung. "Yang diwawancarai 12.056 responden itu itu terdiri dari pelajar, ibu rumah tangga, dosen, pengusaha, dan sebagainya," kata Presiden.

Hasilnya, sebanyak 79,26 persen masyarakat beranggapan Pancasila penting untuk dipertahankan.  Kemudian 89 persen masyarakat berpandangan bahwa berbagai permasalahan bangsa seperti tawuran, konflik antara kelompok masyarakat dan sebagainya itu terjadi karena kurangnya pemahaman dan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

Survei itu juga menghasilkan 30 persen berpendapat untuk pemahaman nilai-nilai Pancasila dilakukan melalui pendidikan, 19 persen melalui contoh dan perbuatan nyata para pejabat di pusat dan daerah, 14 persen melalui contoh dan perbuatan nyata masyafrakat, 13 persen melalui penataran, 2 persen melalui peran media massa, dan 10 persen melalui ceramah keagamaan.

Kemudian ketika responden ditanya siapa yang harus melaksanakan edukasi dan sosialisasi Pancasila. Hasilnya,  43 persen sebaiknya dilaksanakan guru dan dosen, 28 persen tokoh masyarkat dan tokoh agama, lalu 20 persen oleh badan khusus yang bisa dibentuk pemerintah, serta 3 persen dilakukan oleh elit politik.

"Responden (mereka) juga berpendapat sekitar 75 persen menolak keinginan mendirikan dan adanya gerakan politik negara berdasarkan agama itu tidak dibenarkan dan tidak boleh dibiarkan," jelas SBY.

Presiden mengatakan survei itu bukan berarti menjadi satu-satunya faktor dalam menentukan langkah kehidupan masyarakat dalam amanah Pancasila. "Pendapat dan aspirasi rakyat mesti kita perhatikan dan pertimbangkan seksama. Kita ingin langkah dan cara revitalisasi pancasila efektif dan bisa diterima masyarakat luas dan tidak kontra produktif," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved