Ujian Nasional 2011
Orang Tua Siswa Laporkan Kecurangan UN Tingkat SD
Merasa anaknya mendapat tekanan psikis akibat praktek kecurangan dalam UN, orang tua murid mengadu ke Komnas Perlindungan Anak
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Setiaji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Merasa anaknya mendapat tekanan psikis akibat praktek kecurangan dalam UN, orang tua murid siswa SDN 06 Petang, Pesanggrahan Jakarta Selatan, mengadukan kasus tersebut ke Komnas Perlindungan Anak, Sabtu (28/5/2011).
Pengaduan tersebut dilakukan oleh Irma Lubis dan Muhammad Aswari selaku orang tua murid MAP, siswa SDN 06 Petang Pesanggrahan. Irma menceritakan sebelum UN para murid dikumpulkan untuk membuat kesepakatan dimana isi kesepakatan tersebut tidak boleh dibocorkan kepada siapapun termasuk orang tua. Dikatakannya, rahasia tersebut harus dijaga selamanya dan tidak boleh bocor.
"Isi kesepakatan tersebut guru-guru akan memberikan sms jawaban kepada murid-murid yang masuk dalam 10 besar. Ada juga dalam bentuk kertas yang harus disebar ke murid-murid lainnya. Kemudian dari murid-murid tersebut harus disebar ke murid-murid lain yang rankingnya dibawah. Ini juga dibagi perkelompok," ujar Irma, Sabtu (28/5/2011) di kantor Komnas Perlindungan Anak, Jakarta Timur.
Menurutnya pada hari pertama UN anaknya begitu tertekan karena tidak mau melakukan pemufakatan yang berbau kecurangan tersebut. Dijelaskannya, anaknya tidak mau menyebar kertas berisi jawaban UN tersebut. Saat itulah gurunya mengingatkan agar melaksanakan kesepakatan yang telah dibuat. "Pengawas hanya diam saja saat pelaksanaan ujian. Bila murid-murid ribut, hanya berkata boleh nyontek asal jangan ribut," imbuhnya.