Pesawat Merpati Jatuh
Sofyan Djalil: Merpati MA-60 Dibeli Era Mustafa Abubakar
Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil membantah pembelian pesawat Merpati jenis MA-60 PK-MZJ dari China
Penulis:
Hasanudin Aco
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Sofyan Djalil membantah
pembelian pesawat Merpati jenis MA-60 PK-MZJ dari China dilakukan
ketika dia menjabat menteri BUMN.
"Itu diselesaikan (dibeli) zaman Pak Mustafa," kata Sofyan ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (10/5/2011).
Mustafa yang dimaksudnya adalah Mustafa Abubakar yang kini menjabat Menteri BUMN sejak 2009 lalu. Sebelum Mustafa, menteri BUMN dijabat Sofyan Djalil.
Sehari sebelumnya di Istana Merdeka Jakarta, Mustafa menegaskan pembelian pesawat Merpati buatan China itu dilakukan sebelum dia menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2009 lalu.
"Iya dong (sebelum saya), Dari tahun berapa itu tahun 2005 kalau tidak salah, prosesnya (akan dibeli waktu itu). Masih Pak Sugiharto (Mantan Menteri BUMN Sugiharto)," kata Mustafa.
Namun tidak dijelaskan apakah di zaman Sofyan Djalil atau Sugiharto menjabat menteri BUMN pesawat itu jadi dibeli.
Lebih jauh, Sofyan Djalil mengatakan kontrak rencana pembelian Merpati buatan China itu dibuat di zaman Sugiharto menjabat menteri BUMN.
"Kontrak dibuat zaman Pak Sugiharto dan diselesaikan zaman Pak Mustafa. Masa saya tidak ada kemajuan apa-apa," ujar Sofyan Djalil.
Seperti diketahui, pesawat Merpati Nusantara yang jatuh di teluk Kaimana, Papua Barat, berbuntut panjang. Tak hanya menelan korban jiwa 21 orang, pengadaan pesawat ini pun mengundang kontroversial.
"Itu diselesaikan (dibeli) zaman Pak Mustafa," kata Sofyan ketika dikonfirmasi Tribunnews.com, Selasa (10/5/2011).
Mustafa yang dimaksudnya adalah Mustafa Abubakar yang kini menjabat Menteri BUMN sejak 2009 lalu. Sebelum Mustafa, menteri BUMN dijabat Sofyan Djalil.
Sehari sebelumnya di Istana Merdeka Jakarta, Mustafa menegaskan pembelian pesawat Merpati buatan China itu dilakukan sebelum dia menjabat Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) 2009 lalu.
"Iya dong (sebelum saya), Dari tahun berapa itu tahun 2005 kalau tidak salah, prosesnya (akan dibeli waktu itu). Masih Pak Sugiharto (Mantan Menteri BUMN Sugiharto)," kata Mustafa.
Namun tidak dijelaskan apakah di zaman Sofyan Djalil atau Sugiharto menjabat menteri BUMN pesawat itu jadi dibeli.
Lebih jauh, Sofyan Djalil mengatakan kontrak rencana pembelian Merpati buatan China itu dibuat di zaman Sugiharto menjabat menteri BUMN.
"Kontrak dibuat zaman Pak Sugiharto dan diselesaikan zaman Pak Mustafa. Masa saya tidak ada kemajuan apa-apa," ujar Sofyan Djalil.
Seperti diketahui, pesawat Merpati Nusantara yang jatuh di teluk Kaimana, Papua Barat, berbuntut panjang. Tak hanya menelan korban jiwa 21 orang, pengadaan pesawat ini pun mengundang kontroversial.
Ini karena pembelian pesawat jenis Xian MA-60 PK-MZJ dari China ini pernah ditolak Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla 2004-2009. Namun pesawat itu ternyata sudah dibeli dan kini jumlahnya 13 unit itu sudah beroperasi melayani sejumlah wilayah di Indonesia.