Sidang Baasyir
Sepinya Rumah Baasyir Saat Pembacaan Tuntutan Seumur Hidup
Tidak ada pergolakan atau protes dari santri maupun pengurus Ponpes tempat Abu Bakar Ba'asyir tinggal. Rumah Ba'asyir pun juga sepi .

TRIBUNNEWS.COM, SOLO - Pendiri pondok pesantren Al Mukmin, Ngruki Abu Bakar Ba'asyir dituntut hukuman seumur hidup. Meski demikian, tidak ada pergolakan atau protes dari santri maupun pengurus Ponpes tempat Ba'asyir tinggal. Rumah Ba'asyir oun juga sepi.
Pantauan Tribun Jogja, kondisi di Ponpes Al Mukmin, Ngruki sama seperti hari-hari biasa, Senin (9/5/2011). Dari luar pondok terlihat sejumlah santri tetap melakukan kegiatan proses belajar seperti biasa. Pintu masuk pondok juga tetap dijaga oleh petugas keamanan yang mewajibkan setiap tamu yang masuk harus melapor terlebih dahulu.
“Kegiatan di sini tetap berjalan seperti biasa, tak ada apa-apa,” kata seorang ustadzah yang tak mau disebutkan namanya, saat dihubungi lewat telepon.
Hal yang sama juga terlihat di kantor Jamaah Anshorut Tauhid (JAT) yang berlokasi di sekitar Pondok. Di rumah berlantai II itu, tak terlihat adanya aktifitas, pintu gerbang tertutup rapat dan pintu garasi hanya terbuka sedikit.
Sementara di rumah Baasyir, suasana sepi juga terlihat saat sidang berlangsung. Rumah tertutup rapat, hanya ada beberapa anak kecil yang bermain di emperan rumah.
Menurut pengakuan beberapa tetangganya, setiap Baasyir menjalani sidang keluarga selalu berangkat ke Jakarta. Abdur Rachim anak Baasyir yang dihubungi lewat ponselnya mengaku beberapa anggota keluarga ada di Jakarta menyaksikan langsung jalannya sidang.