Bom Bunuh Diri Cirebon
Inilah Buku Jihad Muchamad Syarif
Kepolisian menemukan sebuah buku berjudul berjudul Jihad di Asia Tengah; (Perang Akhir Zaman) saat menggeledah mertua Muchamad Syarif.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA -
Kepolisian menemukan sebuah buku berjudul berjudul Jihad di Asia Tengah; (Perang Akhir Zaman) saat menggeledah mertua pelaku bom bunuh diri Mapolresra Cirebon Muchamad Syarif, (alm) Haji Syarif, Senin (18/4/2011).
Buku karangan Syekh Abu Mus'ab As Suri itu ditemukan polisi saat
menggeledah rumah mertua Syarif di di Blok Senin Panjalin Kidul, Kecamatan
Sumber Jaya Majalengka,
Jabar, untuk kali kedua.
"Hasil olah TKP kedua kalinya di rumah mertua
M Syarif di Majalengka, Senin tanggal 18 April 2011, ditemukan buku
berjudul Jihad di Asia Tengah; (Perang Akhir Zaman)," kata Kabag Penum
Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar melalui pesan singkat, Selasa (19/4/2011).
Kini, buku tersebut telah disita kepolisian sebagai barang bukti.
Pada penggeledahan pertama di tempat yang sama, polisi menemukan komponen elektronik perakit bom. Bahkan, kepolisian menemukan sebuah baterai yang telah dimodifikasi dan terpasang kabel.
Bahan elektronik perakit bom itu, di antaranya papan PCB, kawat timah
untuk solder, lilitan kabel di paku, baterai HP modifikasi terpasang
kabel, tombol switch on-off, 3 buah baterai 9 volt, MP3, remote MP3,
remote bel rumah, rangkaian elektronik, HP merek Smart, memory stic
merek Sony.
Selain itu polisi menyita 9 buah pipa aluminium berbagai ukuran di
antaranya diameter 18 mm dengan panjang 139 cm dan pipa aluminium
diameter 10 mm dengan panjang 98 cm, gerinda, soldier, gergaji, kawat,
sangkur serta 3 buah tang.
Meski ditemukan bahan perakit bom, kepolisian belum bisa menyimpulkan
jika Syarif tengah menyiapkan aksi pengeboman di tempat lain, termasuk
di kantor polisi lainnya.
Dari lokasi ledakan bom bunuh diri di masjid Adz Zikro, yakni
alumunium, baterai, saklar, bola lampu, mur dan paku, potasium nitrat
dan sulfur.
Dari jenis dan rangkaian bom yang dipakai Syarif saat bom bunuh diri
ada kesamaan dengan bom yang meledak di dekat Puspiptek (Pusat
Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi), pada 25 Maret 2011.