Bom Bunuh Diri Cirebon
4 Rangkaian Bom Ditemukan di Rumah Mertua Adik M Syarif
Penggeledahan di rumah mertua Muchamad Basuki, H. Mainah, Tim INAFIS atau Unit Identifikasi TKP menemukan empat rangkaian bom.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Dari penggeledahan di rumah mertua Muchamad Basuki, H. Mainah, Tim INAFIS atau Unit Identifikasi TKP menemukan empat rangkaian bom. Dalam penggeledahan berjalan kurang lebih dua jam tersebut, Tim INAFIS membawa beberapa kantung barang bukti berupa.
Dari data yang dihimpun Tribunnews.com di lapangan, barang sitaan tersebut antara lain, empat rangkaian bom, komponen elektronik berupa kabel sepanjang 12 centimeter, potongan lampu pecah, satu rangkaian lampu led, 40 buku jihad, satu lembar ampelas bekas pakai, satu pijer.
Basuki adalah adik Muchamad Syarif, pelaku bom bunuh diri di masjid Al Zikro, komplek Mapolresta Cirebon Kota, Jumat pekan lalu. Menurut ayahnya, Abdul Gafur, Basuki memiliki kesamaan pandangan dan aliran agama dengan Syarif. "Dalam keluarga, Basuki ikutin kakaknya soal agama," ujar Gafur berapa waktu lalu.
Kedatangan tanpa berita Tim INAFIS atau Unit Identifikasi TKP gabungan Polda Jawa Barat dan Polresta Cirebon, membuat geger warga di Desa Trusmi Wetan, Blok Bangbangan, RT 13 RW 4, Kecamatan Plered, Kabupaten Cirebon.
Pasalnya, desa Trusmi terkenal sebagai desa batik. Sementara kedatangan Tim INAFIS pukul 15.25 WIB, waktu di mana para pengrajin batik sedang bekerja. Apalagi, rumah mertua Basuki, H. Mainah, berada di pemukiman padat penduduk.
"Saya tuh kaget kenapa banyak sekali polisi ke sini. Habis Ashar selesai, mereka sudah datang ke sini," ujar salah satu warga yang beberapa rumah dari rumah H. Mainah, kepada Tribunnews.com, Selasa (19/4/2011). Saat itu, warga tersebut masih membatik di belakang rumahnya.