Bom Bunuh Diri Cirebon
Kontras: Negara Tak Akan Bisa Atasi Teror Bom
Negara dinilai tidak akan bisa membongkar peledakan bom dan seluruh kasus teroris sepanjang di dalam tubuh negara Indonesia.

Hal itu dikatakan oleh Koordinator Federasi Kontras Indonesia, Usman Hamid di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (18/4/2011).
Kepada wartawan ia mengatakan, peledakan bom di BEJ, Kedutaan Filipina sampai pada peledakan bom Natal pada tahun 2000 dianggap sebagai persoalan politik domestik dan bukan merupakan persoalan yang saat itu mau dihubungkan sebagai tindakan yang dilakukan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM).
"Karena memang ada faktanya, ada koneksi, ada hubungan antara aparat keamanan Indonesia, militer dan juga intelijen yang tetap menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok garis keras yang menggunakan agama untuk melakukan tindakan kekerasan atau serangan terhadap umat beragama lain, termasuk dengan peledakan bom," tegasnya.
Jadi, ia menambahkan, ditengah atau disekitar orang-orang yang menjadi kambing hitam sebagai pelaku teroris sebenarnya ada beberapa pejabat atau purnawirawan militer yang membangun hubungan dengan mereka.
Usman mencontohkan apa yang terjadi dalam kasus Munir. Kelihatan sekali aparat intelijen juga memiliki hubungan yang dekat dengan figur seperti Jafar Umar Thalib atau memiliki hubungan dengan orang lain seperti Abu Bakar Baasyir.
"Jadi saya simpulkan, negara tidak akan bisa membongkar peledakan bom dan seluruh kasus teroris, sepanjang di dalam tubuh negara masih ada orang-orang yang memelihara, membina, mempersenjatai sekaligus mendanai kelompok-kelompok teroris," tukas Usman.