Kamis, 2 Oktober 2025

Bom Bunuh Diri Cirebon

Kontras: Negara Tak Akan Bisa Atasi Teror Bom

Negara dinilai tidak akan bisa membongkar peledakan bom dan seluruh kasus teroris sepanjang di dalam tubuh negara Indonesia.

Penulis: Iwan Taunuzi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Kontras: Negara Tak Akan Bisa Atasi Teror Bom
Tribunnews.com/Yogi Gustaman
Abdul Gafur (66) ayah dari Muchamad Syarif, pemuda yang diduga sebagai pelaku bom bunuh diri di Masjid Al Zikro yang berada di Kompleks Mapolresta Cirebon paad Jumat (15/4/2011).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Negara dinilai tidak akan bisa membongkar peledakan bom dan seluruh kasus teroris sepanjang di dalam tubuh negara Indonesia.

Hal itu dikatakan oleh Koordinator Federasi Kontras Indonesia, Usman Hamid di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Senin (18/4/2011).

Kepada wartawan ia mengatakan, peledakan bom di BEJ, Kedutaan Filipina sampai pada peledakan bom Natal pada tahun 2000 dianggap sebagai persoalan politik domestik dan bukan merupakan persoalan yang saat itu mau dihubungkan sebagai tindakan yang dilakukan oleh Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

"Karena memang ada faktanya, ada koneksi, ada hubungan antara aparat keamanan Indonesia, militer dan juga intelijen yang tetap menjalin hubungan dengan kelompok-kelompok garis keras yang menggunakan agama untuk melakukan tindakan kekerasan atau serangan terhadap umat beragama lain, termasuk dengan peledakan bom," tegasnya.

Jadi, ia menambahkan, ditengah atau disekitar orang-orang yang menjadi kambing hitam sebagai pelaku teroris sebenarnya ada beberapa pejabat atau purnawirawan militer yang membangun hubungan dengan mereka.

Usman mencontohkan apa yang terjadi dalam kasus Munir. Kelihatan sekali aparat intelijen juga memiliki hubungan yang dekat dengan figur seperti Jafar Umar Thalib atau memiliki hubungan dengan orang lain seperti Abu Bakar Baasyir.

"Jadi saya simpulkan, negara tidak akan bisa membongkar peledakan bom dan seluruh kasus teroris, sepanjang di dalam tubuh negara masih ada orang-orang yang memelihara, membina, mempersenjatai sekaligus mendanai kelompok-kelompok teroris," tukas Usman.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved