Bom Bunuh Diri Cirebon
RSPP Bersiap Keluarkan Mur dari Jantung AKBP Herukoco
RS Pusat Pertamina bersiap melakukan operasi bedah dada untuk mengeluarkan serpihan mur dari jantung Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.
Penulis:
Vanroy Pakpahan
Editor:
Gusti Sawabi

Istimewa
Kapolresta Cirebon AKBP Herukotjo saat terbaring akibat terkena serpihan bom yang meledak di Masjid Cirebon, Jumat (15/4/2011).
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Rumah Sakit Pusat Pertamina bersiap melakukan operasi bedah dada untuk mengeluarkan serpihan mur dari jantung Kapolresta Cirebon AKBP Herukoco.
"Yang paling utama dan krusial serpihan pada jantungnya. Kita
rencanakan kita angkat dengan operasi bedah dada. Dari situ kita cari
serpihannya, kita usahakan angkat," tutur dr Agustian Sofian, dokter
bedah toraks, kardiologi, dan vaskuler RSPP di RSPP, Jakarta, Minggu
(17/4/2011).
Untuk operasi itu, RSPP sendiri telah membentuk tim khusus yang
terdiri dari beberapa dokter bedah toraks dan umum serta bedah syaraf.
"Kami di RSPP sudah membentuk tim yang terdiri dari beberapa dokter
bedah toraks dan umum, dan saya sendiri di bedah syaraf," ujar Wakil
Direktur RSPP Djoko Listiono Linggo.
Sambil menunggu operasi bedah dada dilakukan, Herukoco, lanjut
Djoko, dirawat di ruang ICU. "Kita juga masih menunggu prabedah.
Rencana kira-kira jam 16.00 WIB. Tapi kita masih menunggu hasil-hasil
yang lain. Timnya sudah kita bentuk dari jantung, dari bedah, dari
internis. Kurang lebih ada 10 dokter," katanya.
Berapa lama waktu yang diperlukan? "Nggak tahu. Karena ada beberapa tim dokter. Butuh waktu beberapa jam mencari benda-benda kecil," jawabnya. (Tribunnews.com/Roy)
"Yang paling utama dan krusial serpihan pada jantungnya. Kita
rencanakan kita angkat dengan operasi bedah dada. Dari situ kita cari
serpihannya, kita usahakan angkat," tutur dr Agustian Sofian, dokter
bedah toraks, kardiologi, dan vaskuler RSPP di RSPP, Jakarta, Minggu
(17/4/2011).
Untuk operasi itu, RSPP sendiri telah membentuk tim khusus yang
terdiri dari beberapa dokter bedah toraks dan umum serta bedah syaraf.
"Kami di RSPP sudah membentuk tim yang terdiri dari beberapa dokter
bedah toraks dan umum, dan saya sendiri di bedah syaraf," ujar Wakil
Direktur RSPP Djoko Listiono Linggo.
Sambil menunggu operasi bedah dada dilakukan, Herukoco, lanjut
Djoko, dirawat di ruang ICU. "Kita juga masih menunggu prabedah.
Rencana kira-kira jam 16.00 WIB. Tapi kita masih menunggu hasil-hasil
yang lain. Timnya sudah kita bentuk dari jantung, dari bedah, dari
internis. Kurang lebih ada 10 dokter," katanya.
Berapa lama waktu yang diperlukan? "Nggak tahu. Karena ada beberapa tim dokter. Butuh waktu beberapa jam mencari benda-benda kecil," jawabnya. (Tribunnews.com/Roy)