Bom Bunuh Diri Cirebon
Bom Cirebon Bukti Terorisme di Indonesia Nyata
Meledaknya bom di Cirebon, Jumat (15/4/2011), dinilai Dir Anstra Kementerian Pertahanan, Brigjen Paryanto, sebagai bukti tindak terorisme masih ada
"Kasus itu menandakan bahwa bom masih ada," tutur Paryanto dalam acara diskusi Halqah Islam dan Peradaban, yang digagas oleh Ormas Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), bertajuk UU Intelejen Baru: Kebangkitan Tirani dan Rezim Represif?, yang digelar di Wisma Antara, Jakarta, Minggu pagi.
Menurutnya, pelaku pengeboman Cirebon, merupakan pelaku tindak aksi terorisme yang sudah lama melakukan aksinya di Indonesia. "Karena dulu sudah ada tokoh yang merekrut. Sehingga tetap masih ada jaringannya, dan dana," ucapnya.
Sementara itu, anggota Komisi I DPR RI, Helmi Fauzi, mengatakan, bom cirebon dilakukan oleh mereka yang pernah ikut dalam perang di Afghanistan. "Ini bisa saja. Didorong dari luar. Saya yakin ini, kegiatan terorisme bukan karena suatu proses politik dari dalam. Tetapi didong dari luar. Sejarahnya para pelaku teror alumni Afghanistan," ucapnya.
Seperti diberitakan, sebuah bom meledak di Masjid Polresta Cirebon. Diduga pelaku bom, meninggal dalam aksi tersebut, sementara 28 orang lainnya terluka. Bom meledak menjelang Shalat Jumat, sehingga Masjid dipadati oleh Umat Islam yang hendak menunaikan ibadahnya. (*)