Gedung Baru DPR
Budayawan: DPR Ingin Jadi Kupu-kupu atau Ngengat
Fenomena banyaknya ulat bulu di sejumlah daerah di Indonesia sebaiknya jangan dipandang sebelah mata anggota DPR. Hal tersebut merupakan
Penulis:
Adi Suhendi
Editor:
Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Fenomena banyaknya ulat bulu di sejumlah daerah
di Indonesia sebaiknya jangan dipandang sebelah mata anggota DPR. Hal
tersebut merupakan gambaran kehidupan.
"Masalah ulat bulu ini tidak mohon tidak disepelekan DPR. Pernah ada air sungai mengalir seperti darah, ternyata fenomena itu ada analisa ilmiahnya, ada over produksi gangngang merah karena perubahan cuaca, akhirnya banyak belalang menghantam semua tanaman," jelas Budayawan Hardi dalam diskusi polemik bertema DPR, Gedung Baru, Ulat Bulu di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4/2011).
Ulat bulu ini ada filosofinya, ulat bulu merupakan binatang yang menjijikkan. Tetapi mereka sebenarnya bisa menjadi kupu-kupu yang indah atau ngengat.
"Nah, bila anggota DPR ini insyaf, apakah mereka akan menjadi kupu-kupu yang indah dan dikenang banyak orang, atau justru jadi ngengat," kata Hardi.
Saat ini fenomena ulat bulu menjadi sesuatu yang membuat gelisah masyarakat. Ulat bulu terus menyerang ke berbagai wilayah, termasuk wilayah DKI Jakarta.
"Masalah ulat bulu ini tidak mohon tidak disepelekan DPR. Pernah ada air sungai mengalir seperti darah, ternyata fenomena itu ada analisa ilmiahnya, ada over produksi gangngang merah karena perubahan cuaca, akhirnya banyak belalang menghantam semua tanaman," jelas Budayawan Hardi dalam diskusi polemik bertema DPR, Gedung Baru, Ulat Bulu di Warung Daun, Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (16/4/2011).
Ulat bulu ini ada filosofinya, ulat bulu merupakan binatang yang menjijikkan. Tetapi mereka sebenarnya bisa menjadi kupu-kupu yang indah atau ngengat.
"Nah, bila anggota DPR ini insyaf, apakah mereka akan menjadi kupu-kupu yang indah dan dikenang banyak orang, atau justru jadi ngengat," kata Hardi.
Saat ini fenomena ulat bulu menjadi sesuatu yang membuat gelisah masyarakat. Ulat bulu terus menyerang ke berbagai wilayah, termasuk wilayah DKI Jakarta.