Jumat, 3 Oktober 2025

Teror Bom Buku

Boy Rafli Amar: Teroris Suka Diekspos Media

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar menengarai, kelompok teroris sangat senang, bila aksi teror diekspos

Editor: Ade Mayasanto
zoom-inlihat foto Boy Rafli Amar: Teroris Suka Diekspos Media
Istimewa
Boy Rafly Amar
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Danang Setiaji

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Boy Rafli Amar menengarai, kelompok teroris sangat senang, bila aksi teror di Tanah Air mendapat perhatian besar masyarakat Indonesia. Apalagi, aksi teror mereka diekspos besar-besaran di media massa.

"Sejak saya ikut bertugas dalam Satgas bom Bali tahun 2002, saya tahu betul bahwa kelompok teroris senang memanfaatkan media," ujar Boy, Kamis (14/4/2011).

Boy menegaskan, kelompok teroris ingin mempengaruhi masyarakat melalui media agar tindakannya dianggap benar dan bertujuan meruntuhkan pemerintahan yang sah.

"Teroris ini juga mempunyai tujuan agar tindakannya tersebut didukung masyarakat, karena itu mereka sangat senang memanfaatkan media melalui serangkaian aksi terornya," ungkapnya seraya meminta media lebih berhati-hati dalam memberitakan kasus terorisme. Menurutnya jika sampai salah memberitakan, maka bisa saja tindakan teror yang diberitakan tersebut justru menumbuhkan benih-benih baru terorisme di Tanah Air karena orang lain dapat terinspirasi dari serangkaian pemberitaan terorisme.

"Kita dapat melihat di era globalisasi ini orang-orang dapat membuat bom sampai narkoba hanya dengan mempelajari melalui internet. Karena itu, pemberitaan terorisme harus lebih hati-hati," imbuhnya.

Dia menambahkan, aksi teror tidak hanya melalui bom. Bila ada orang yang mengirim pesan pendek bernada ancaman juga dapat dikategorikan sebagai tindakan teror.

Sebelumnya Agus Sudibyo, Anggota Dewan Pers juga menyayangkan pemberitaan media televisi yang dianggap terlalu vulgar memberitakan peristiwa bom di Utan Kayu. Menurutnya, hanya ada dua stasiun televisi yang sejak pertama memberitakan peristiwa tersebut tidak menampilkan secara jelas tangan perwira polisi yang putus dan bersimbah darah akibat gagal menjinakkan bom.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved