Kamis, 2 Oktober 2025

Teror Bom Buku

Masyarakat Mulai Tak Peduli dengan Paket Bom Buku

Laporan paket mencurigakan yang diterima Polda Metro Jaya dan jajarannya saat ini mulai menurun, tetapi kewaspadaan dari pihak kepolisian

Penulis: Adi Suhendi
Editor: Johnson Simanjuntak
zoom-inlihat foto Masyarakat Mulai Tak Peduli dengan Paket Bom Buku
TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA
Kepala Bagian Penerangan Umum Kombes (Pol) Boy Rafli Amar, menunjukan skestas wajah yang diduga sebagai pengirim paket bom ke Kantor Berita 68H, Utan Kayu, di Kantor Humas Mabes Polri, Jakarta, Jumat (18/3/2011). KBR68H dalam minggu ini dikirimi paket bom sebanyak dua kali, dan mencederai seorang anggota Kepolisian
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Laporan paket mencurigakan yang diterima Polda Metro Jaya dan jajarannya saat ini mulai menurun, tetapi kewaspadaan dari pihak kepolisian terus ditingkatkan dalam mengantisipasi adanya teror baru.

"Situasi secara umum alhamdulillah masyarakat sekarang sudah mulai tidak peduli lagi dengan keadaan-keadaan itu, tetapi kewaspadaan tetap kita perlu tingkatkan karena niat daripada pelaku selalu ingin membuat suasana yang tidak kondusif," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharuddin Djafar, Senin (28/3/2011).

Untuk perkembangan kasus bom buku sendiri, hingga saat ini Polda Metro Jaya telah dan terus melakukan penyelidikan dan penyidikan terhadap empat bom. Sudah ada 29 orang yang diperiksa sebagai saksi.

"Hasilnya ada satu sketsa dan dari Labfor sedang bekerja, hasilnya belum disampaikan kepada kita mengenai materi yang ada di paket bom buku itu," kata Baharudin.

Sedangkan tim kepolisian lainnya masih menelusuri beberapa informasi. "Itu juga tetap dikerjakan oleh tim. Jadi yang baru bisa kita sampaikan kepada publik baru ada sketsa yang baru disebar dan tim tetap bekerja," ujarnya.

Polisi baru bisa membuat satu sketsa kurir bom buku di Kantor KBR68H, Utan Kayu, Jakarta Timu, sedangkan kurir yang mengirimkan bom buku ke Republik Cinta Manajemen (RCM), masih belum bisa dibuat sketsanya.

"Sampai sekarang belum, ini perlu ketelitian, perlu kesempurnaan, perlu informasi yang cukup untuk menyelesaikan sketsa ini," jelas Baharudin.
Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved