Teror Bom Buku
Bom Bogor dan Jakarta Berbeda Bentuk
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Kombes Pol Baharudin Djafar mengungkapkan bahwa bentuk bom
Ia pun mengungkapkan bahwa belum mengetahui adanya keterkaitan atau tidak antara sejumlah bom buku di Jakarta dengan bom di Bogor.
"Saya belum tahu. Di Bogor itu bentuknya beda, tulisannya beda. Di Bogor itu tertulis ini bom yang disini kan tidak tertera," kata Baharudin saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Selasa (22/3/2011).
Kemudian Baharudin pun menjelaskan bahwa di Jakarta sebenarnya hanya ada empat bom saja dan ke empat paket bom buku di empat tempat berbeda tersebut tidak ada kaitannya dengan yang belakangan ini.
"Jadi bom yang benar itu hanya ada empat, yang lainnya belakangan ini hanya kecurigaan saja, paket yang dicurigai kemudian meminta bantuan gegana," jelas Baharudin.
Seperti diketahui pada Selasa (15/3/2011) tiga paket bom buku dikirim orang tidak di kenal ke tiga tempat berbeda. Paket pertama dikirim ke Kantor Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan Kayu Jakarta Timur yang kemudian meledak saat diutak-atik Kasat Reskrim Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan di halaman kantor.
Ledakan bom buku tersebut mengakibatkan
sebagian tangan kiri Kompol Dodi harus diamputasi karena mengalami luka
parah.
Kemudian bom ke dua dikirim orang tidak dikenal ke Kantor BNN, beruntung
kiriman paket bom buku yang ditujukan untuk Kepala BNN Gories Mere
dapat diatasi tim gegana. Pada malam harinya Ketua Pemuda Pancasila
Yapto S Soerjosumarno mendapatkan paket yang sama dan hal tersebut pun
bisa diatasi tim gegana.
Kemudian pada Kamis (17/3/2011) paket bom buku ditemukan kembali di
kator Republik Cinta Manajemen (RCM) milik personil grup band Dewa,
Ahmad Dhani dan penemuan tersebut langsung ditangani polisi dengan
menurunkan tim gegana dan bom buku pun dimusnahkan.