Sidang Baasyir
Dulmatin Jadi Otak Pelatihan Aceh
Abu Thalut mengklaim tak tahu menahu kenapa pelatihan militer yang dipimpinnya mengambil lokasi di Desa Jalin Jantho, Aceh.
Penulis:
Y Gustaman
Editor:
Johnson Simanjuntak

m.tribunnews.com
Abu Thalut alias Mutopa, dipilih sebagai orang yang diamanahi oleh Baasyir untuk memimpin pelatihan di Desa Jalin Jantho, Aceh.
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
- Abu Thalut mengklaim tak tahu menahu kenapa pelatihan militer yang dipimpinnya mengambil lokasi di Desa Jalin Jantho, Aceh. Ia mengklaim, meskipun diminta sebagai pencari tempat pelatihan, Dulmatin lah yang tahu urusan teknis semuanya.
Dalam kesaksiannya untuk terdakwa Amir Jamaah Anshar Tauhid Ustad Abu Bakar Baasyir yang disangka dalam perkara terorisme, di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/3/2011), Thalut bercerita bahwa ide
pelatihan di Aceh berdasar pengetahuan Dulmatin.
"Dasarnya (pelatihan Aceh) disampaikan saudara Dulmatin almarhum. Beliau katakan kondisi di Aceh kondusif. Katanya banyak masyarakat
Aceh kecewal soal pelaksanaan syariat Islam. Terus kondusif untuk
pelatihan," cerita Thalut.
Namun, Thalut tak sebegitu saja mengiyakan pendapat Dulmatin. Mantan
alumni mujahidin Afghanistan medio 80 an ini tak mau gegabah dengan
kesimpulan Dulmatin. "Makanya saya bilang, kita lihat dulu lah," imbuh
Dulmatin.
Keterangan Thalut membuat penasaran salah satu majelis hakim. Akhirnya
ia meminta Thalut untuk menjelaskan maksud kondusif, seperti yang
disampaikan Dulmatin.
"Dulmatin bilang, dari segi masyarakatnya mendukung. Dari segi pelatihan juga. Sementara dari segi daerah di sana luas, pegunungan dan banyak hutannya," terang Dulmatin yang memiliki kemampuan taktik perang, perakitan bom low explosive itu.
Dalam kesaksiannya untuk terdakwa Amir Jamaah Anshar Tauhid Ustad Abu Bakar Baasyir yang disangka dalam perkara terorisme, di Pengadilan
Negeri Jakarta Selatan, Senin (21/3/2011), Thalut bercerita bahwa ide
pelatihan di Aceh berdasar pengetahuan Dulmatin.
"Dasarnya (pelatihan Aceh) disampaikan saudara Dulmatin almarhum. Beliau katakan kondisi di Aceh kondusif. Katanya banyak masyarakat
Aceh kecewal soal pelaksanaan syariat Islam. Terus kondusif untuk
pelatihan," cerita Thalut.
Namun, Thalut tak sebegitu saja mengiyakan pendapat Dulmatin. Mantan
alumni mujahidin Afghanistan medio 80 an ini tak mau gegabah dengan
kesimpulan Dulmatin. "Makanya saya bilang, kita lihat dulu lah," imbuh
Dulmatin.
Keterangan Thalut membuat penasaran salah satu majelis hakim. Akhirnya
ia meminta Thalut untuk menjelaskan maksud kondusif, seperti yang
disampaikan Dulmatin.
"Dulmatin bilang, dari segi masyarakatnya mendukung. Dari segi pelatihan juga. Sementara dari segi daerah di sana luas, pegunungan dan banyak hutannya," terang Dulmatin yang memiliki kemampuan taktik perang, perakitan bom low explosive itu.