Teror Bom Buku
Bom Buku Jangan Dijadikan Kampanye Hitam Terhadap Islam
DPR berharap teror bom buku tidak dijadikan kampanye hitam untuk semakin mendiskreditkan umat Islam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Teror bom yang terjadi di sejumlah wilayah Jakarta belakangan ini, jangan sampai dijadikan kampanye hitam untuk semakin mendiskreditkan umat Islam. Pasalnya, Islam tidak identik dengan tindakan teroris.
“Saya menghimbau kepada semua pihak untuk menahan diri agar tidak mengeluarkan opini yang tidak memiliki dasar. Kita serahkan saja dan percayakan kepada pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus teror bom buku ini, jangan dipolitisir, sehingga menguntungkan beberapa pihak dan makin menyudutkan Islam.” ujar Anggota Komisi VIII DPR, Jazuli Juwaini saat ditemui di gedung DPR, Jakarta, Senin(21/3/2011).
Sebenarnya, menurut Jazuli Islam itu agama damai. Jika seseorang semakin memahami Islam maka pemikiran dan tindak tanduknya akan terjaga dengan baik. Tidak mungkin membabi buta mengirim bom kemana-mana. Jika ada orang Islam yang melakukan itu jangan dikaitkan dengan Islam. Islam juga mengutuk segala bentuk teror, kekerasan dan kezaliman di muka bumi ini.
Lagipula, lanjut Jazuli, ada beberapa kejanggalan yang nampak pada kasus bom buku. Baik dari objek yang dituju, jenis bom maupun tujuan dan modus operandinya.
“Bom buku ini sangat berbeda dengan teror bom yang biasa dilakukan oleh teroris murni. Terlalu dini jika mengaitkannya dengan kekecewaan kelompok tertentu terhadap penyelesaian kasus Ahmadiyah yang tak kunjung selesai, ataupun dengan proses persidangan Abu Bakar Ba’asyir.Tidak perlu digiring pada opini tertentu, kita serahkan saja semuanya ke jalur hukum melalui kepolisian dan pengadilan,” ungkapnya.