Teror Bom Buku
Polisi Periksa 20 Saksi Kasus Bom Buku
Kepolisian sudah memeriksa 20 orang saksi untuk dimintai keterangan terkait kiriman paket bom buku.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Polisi terus mengejar pelaku teror bom buku. Hingga kini, pihak kepolisian sudah memeriksa 20 orang saksi untuk dimintai keterangan terkait kiriman paket bom buku.
"Saat ini kami sedang mendalami. Kami masih menelusuri kurir tersebut dari keterangan para saksi," kata Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Baharudin Djafar di Jakarta, Kamis (17/3/2011).
Untuk mengamankan Jakarta dari ancaman bom, saat ini kepolisian sudah meningkatkan razia pada tempat-tempat tertentu.
"Kita hanya meningkatkan razia pada tempat-tempat tertentu yang ditentukan Kapolres masing-masing," jelasnya.
Seperti diketahui pada Selasa (15/3/2011) lalu, tiga paket bom buku dikirim orang tidak di kenal ke tioga tempat berbeda. Paket pertama dikirim ke Kantor Jaringan Islam Liberal (JIL) di Utan Kayu Jakarta Timur yang kemudian meledak saat diutak-atik Kasat Reskrim Jakarta Timur Kompol Dodi Rahmawan di halaman kantor. Ledakan bom buku tersebut mengakibatkan sebagian tangan kiri Kompol Dodi harus diamputasi karena mengalami luka parah.
Kemudian bom ke dua dikirim orang tidak dikenal ke Kantor BNN, beruntung kiriman paket bom buku yang ditujukan untuk Kepala BNN Gories Mere dapat diatasi tim gegana. Pada malam harinya Ketua Pemuda Pancasila Yapto S Soerjosumarno mendapatkan paket yang sama dan hal tersebut pun bisa diatasi tim gegana.