Sidang Baasyir
Abdul Hamid Merasa Celaka Dihubungi Sinchan
Abdul Hamid, salah satu saksi dalam persidangan Abu Bakar Baasyir menyebut Ubaid sebagai Shincan
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abdul Hamid, salah satu saksi dalam persidangan Abu Bakar Baasyir menyebut Ubaid yang bertugas mengumpulkan dana seperti tokoh kartun anak-anak Sinchan. Nama itu pula yang digunakan sebagai samaran di telepon seluler milik Abdul Hamid.
Menurut Abdul Hamid, dirinya memberi samaran Ubaid dengan nama Sinchan sesuai dengan bentuk tubuh pengumpul dana Jamaah Anshorut Tauhif (JAT) yang kecil dan energik. "Kalau Doraemon kegemukan," kata Abdul Hamid di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Kamis (17/3/2011).
Abdul Hamid mengaku bukan anggota JAT dan tidak mengetahui pelatihan militer di Aceh. Namun Ubaid pernah menghubunginya dan meminta tolong untuk mencari dana keluar dari Aceh.
"Ustadz Ubaid minta terlalu banyak, Rp 50 juta, kalau ratusan ribu saya bisa, kalau jutaan uang dari mana," kata Abdul Hamid.
Ubaid lalu menyuruhnya mendatangi orang-orang yang akan membantu pendanaan tersebut yakni Abu Bakar Baasyir dan Dadan. Selain menyambangi orang-orang yang dapat memberikan dana. Abdul Hamid juga sempat menyediakan rumahnya untuk pertemuan Ubaid, Abu Tholut dan Yahya Ibrahim alias Dulmatin. "Saya menyediakan rumah saja, katanya untuk dakwah, lalu saya tinggal," imbuhnya.
Hakim lalu menanyakan mengapa dirinya yang dihubungi oleh Ubaid untuk meminta dana pelarian dari Aceh. Abdul Hamid menjawab, "celakanya saya yang dikasih tahu oleh Ustad Ubaid karena dia hanya tahu nomor saya," ujarnya.
Abdul Hamid dalam keteranganya juga menampik bahwa dirinya mengenal Dulmatin. "Ya setahu saya Yahya Ibrahim, baru tahu kalau Dulmatin dari tivi, kalau itu Dulmatin saya nggak terima di rumah," ujarnya.