Sidang Baasyir
Gories Mere Punya Peran Terhadap Penangkapan Abu
Kepala Badan Narkotika Nasional Gories Mere dituding Abu Bakar Baasyir berada dibelakang penangkapan dirinya melalui Densus 88 antiteror.

"Densus 88 mempunyai pasukan khusus satgas anti bom dibawah komando Gories Mere. Semua saksi-saksi sudah disiapkan dengan tekanan Densus 88. Dalam kasus Aceh ini orang-orang yang jadi saksi saya juga mengadapi siksaan," kata Abu Bakar Baasyir di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Jakarta, Kamis (24/2/2011).
Baasyir juga menilai Densus 88 adalah kelompok polisi yang ditugaskan untuk memberantas teroris. Sementara itu anak bungsu Abu Bakar Baasyir, Abdul Rohim Baasyir menyatakan bahwa Gories Mere terilbat dalam penanganan kasus perampokan Bank CIMB Medan.
"'Saya kira permasalahan ini sudah terbukti ketika ia tertangkap basah di bandara Medan. Ketika itu ia (Goris Mere) bersama timnya sedikit bermasalah dengan aparat setempat. Itu membuktikan bahwa ia campur tangan dalam masalah ini,'' katanya.
Rohim juga memperkuat dugaan keterlibatan Kepala BNN itu, berdasarkan pengakuan tersangka yang ditahan terkait perampokan itu.
''Mereka mengaku kalau mereka disiksa oleh Gories Mere. Kalau tidak percaya silakan tanya pada rekan-rekan yang sampai sekarang masih ditahan,'' imbuhnya.
Pengacara Abu Bakar Baasyir, M. Assegaf ketika ditanyakan terkait keterlibatan Gories Mere mengatakan pihak kuasa hukum tidak menuduh Kepala BNN itu.
"Kita tidak menuduh seperti itu, itu ucapan Ustad ABB (Abu Bakar Baasyir) sendiri dan menunjukkan hal yang tidak masuk akal. Anda pernah tahu kan seorang Gories Mere pernah membawa Amrozi atau siapa itu Ali Imron ke Starbuck. Bahwa Gories Mere punya peranan kita tidak tahu," tukasnya.