Sidang Baasyir
Assegaf: Ini Episode Ketiga Rekayasa untuk Ustadz Baasyir
Abu Bakar Baasyir membantah pertemuan dengan Dulmatin di Solo untuk merencanakan pelatihan militer di Aceh. Bantahan tersebut

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Abu Bakar Baasyir membantah pertemuan dengan Dulmatin di Solo untuk merencanakan pelatihan militer di Aceh. Bantahan tersebut dikatakan oleh pengacara Baasyir, M. Assegaf di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Senin (14/2/2011).
"Itu tidak benar, pertemuan Dulmatin di Solo itu tidak benar, semua tidak benar, karena Ustad itu mengatakan siapa saja boleh ketemu dia. Dia tak tahu," kata Assegaf.
Assegaf mengatakan dakwaan yang mengaitkan pertemuan antara Baasyir dan Dulmatin sama seperti peristiwa Bom Bali. Saat itu, kliennya didakwa didatangi Amrozi dan dikaitkan dengan Bom Bali.
"Pengadilan mengatakan tidak terbukti, sekali lagi saya ingatkan anda, Ustadz ini episode ketiga. Episode pertama putusan MA mengatakan ustad tidak terbukti. Sekarang dicari lagi dikaitkan dengan Aceh," imbuhnya.
Assegaf menegaskan bahwa perkara Baasyir adalah rekayasa terkait dengan penangkapan-penangkapan sebelumnya. Sebelumnya, Jaksa penuntut umum mendakwa Amir Jamaah Anshar Tauhid Ustad Abu Bakar Baasyir merencanakan pelatihan militer di Aceh. Hal itu diketahui dari obrolan pertemuan Baasyir dengan Joko Pitono alias Yahya Ibrahim alias Dulmatin alias Pak Bos.
"Terdakwa dengan Dulmatin merencanakan untuk mengadakan pelatihan militer di Aceh," ujar jaksa penuntut umum A Muhammad Taufik.