Jumat, 3 Oktober 2025

Natal 2010

Ketua KWI: Suarakan Keadilan Tanpa Didorong Sakit Hati

Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr MD Situmorang OFMCap meminta umatnya menjadi pembawa suara kebenaran dan keadilan.

Editor: Anwar Sadat Guna
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Andri Malau

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA
-Pimpinan tertinggi gereja Katolik di Indonesia, Ketua Konferensi Waligereja Indonesia (KWI), Mgr MD Situmorang OFMCap meminta umatnya menjadi pembawa suara kebenaran dan keadilan bagi dunia.

Uskup Situmorang, Jumat (24/12/2010), dalam sambutan natalnya berpesan agar semua umat menjadi penyuara-penyuara kebenaran dan keadilan.

Kebenaran dan keadilan bukan untuk diri sendiri, tetapi dalam hal ini bersikap adil yang sejati tanpa imbalan dan motivasi lain.

"Natal merupakan peristiwa iman akan kasih Tuhan yang datang membawa kehidupan baru, yang penuh kasih dan damai. Natal bermakna menyuarakan kebenaran dan keadilan, yang bukan untuk diri sendiri, tapi bersikap adil, bagaimana keadilan itu bagi setiap orang," serunya, yang tengah berada di wilayah bencana alam tsunami Mentawai, di Sikakap, Sumatera Barat (Sumbar), Jumat (24/12/2010).

Ia menegaskan, tiap orang diutus untuk menyuarakan ketidakadilan tanpa melulu didorong oleh sakit hati, atau karena rasa terinjak-injak oleh orang atau kelompok tertentu.

Lebih lanjut dikatakannya bahwa Natal merupakan terang, yang membawa setiap orang memiliki pengertian baru, arah baru, sikap baru, yang ditawarkan

Dia dalam kehidupan ini. Pun pula, Natal merupakan solidaritas kasih yang tercurah kepada semua orang dan buat sesama. Dan curahan solidaritas kasih tersebut didorong untuk membebaskan diri tiap orang dari kepalsuan, kemunafikan, dan dosa, tapi keluar untuk bagaimana kehidupan yang Tuhan anugerahkan.

Pesannya juga bahwa Natal adalah pertobatan, pertobatan oleh diri sendiri. Pertobatan, menerima Tuhan yang berarti secara tidak langsung menuntut darinya kasih dan damai yang berbagi kepada pihak lain.

"Natal, itu pertobatan oleh dirinya sendiri, menerima Tuhan, tidak langsung menuntut dari orang berbuat kasih dan damai bagi pihak lain," jelasnya.

Natal juga membawa perubahan tindakan dalam diri tiap orang. Tidak memelas seperti orang tertindas, tergusur, justru diberikan kekuatan dan akan dibolehkan menerima kekuatan untuk membangun kehidupan di dalam gereja dan masyarakat.

Dalam kesempatan ini juga, Uskup Situmorang mengucapkan penghargaan terhadap seluruh pihak yang membangun kemasyarakatan yang adil, yang beradab, dan lebih makmur.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved