Jumat, 3 Oktober 2025

Penusukan Pemuka Agama

HKBP-Umat Islam Bekasi Siap Dialog

Salah satu penyebab insinden pemuka agama Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Bekasi

Penulis: Abdul Qodir
Editor: Johnson Simanjuntak
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI - Salah satu penyebab insinden pemuka agama Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) di Bekasi adalah penggunaan rumah tinggal sebagai tempat ibadah yang melanggar peraturan.

Untuk mencari solusi atas rentetan kejadian di Bekasi ini sehingga tidak makin melebar, Kongres Umat Islam Bekasi (HKBP) dan HKBP sepakat menggelar dialog bersama dalam waktu dekat ini. Namun, mengenai jadwal waktu dan tempat masih dikoordinasikan kedua pihak melalui fasilitator Gerakan Peduli Pluralisme (GPP).

"Kami sudah lakukan pertemuan awalan dengan HKBP untuk lakukan dialog terbuka. Semua akan buka-bukaan. GPP akan menjadi moderator dan bersikap netral, melihat dari dua sisi," ujar Koordinator Nasional GPP Demien Dematra saat jumpa pers di Islamic Center, Jawa Barat, Rabu (15/9/2010).

Kedua pihak juga sepakat untuk tidak membicarakan masalah proses hukum 10 orang yang telah ditetapkan sebagai tersangka oleh kepolisian dalam insiden bentrok pada Minggu (12/9/2010).

Diharapkan dari dialog ini, dihasilkan solusi terbaik bagi kedua pihak agar tidak terjadi gesekan lagi.

Selain itu, sejumlah rekomendasi dari dialog ini akan diserahkan ke Presiden SBY, kementerian terkait, Pemprov Jabar, Pemkot Bekasi, PBNU, MUI, dan PGI. "Setelah ini kami ketemu PBNU, MUI, besok PGI," ujar Damien.

Sekretaris KUIB, Sahlih Mangara Sitompul menyambut baik rencana duduk bersama ini. Dan ia menegaskan, bahwa umat Islam di Bekasi tidak ingin ada perselisihan ataupun bentrok fisik dengan jemaat HKBP.

"Kami melihat GPP punya niat baik untuk mencari solusi, bukan menambah masalah jadi nambah ruwet," ujar Sahlih yang juga kuasa hukum ke-10 tersangka.

Rekomendasi untuk Anda
AA

Berita Terkini

© 2025 TribunNews.com, a subsidiary of KG Media. All Right Reserved